Inersia

Film Srimulat: Hil yang Mustahal Tak Hanya Sajikan Guyonan

Film Srimulat: Hil yang Mustahal tidak hanya sajikan guyonan. Fim biopik garapan sutradara Fajar Nugros itu mengangkat kisah grup komedi Srimulat.

Film tersebut dijadwalkan tayang di bioskop Tanah Air pada 19 Mei 2022. Srimulat dikenal di era 1980 hingga 1990-an. Namun banyak hal yang masih relevan untuk diangkat di era saat ini. Bukan hanya sekedar guyonan, lebih dari itu Srimulat mengajarkan banyak hal melalui pasang surut perjalanan grup tersebut.

Berlatarbelakang tahun 1981, film hasil kerjasama perdana MNC Pictures dan IDN Pictures itu mengisahkan tentang masa kejayaan grup komedi yang menjadi salah satu pelopor dunia pertunjukan di Tanah Air. Sejarah panjang grup yang bermula dari pertunjukan rakyat itu, telah banyak melahirkan komedian-komedian papan atas Tanah Air dan ternama di eranya.

“Srimulat adalah salah satu grup lawak yang paling dikenal, masing-masing anggotanya memiliki ciri khas yang kental sehingga selalu diingat penggemarnya. Sampai saat ini, Srimulat masih menjadi inspirasi bagi para pelawak di zaman sekarang karena guyonannya tak lekang oleh waktu. Film ini akan membangkitkan nostalgia dan mengobati rindu penonton terhadap aksi jenaka khas Srimulat,” ujar Titan Hermawan, Direktur Utama MNC Pictures kepada wartawan ditulis di Jakarta, Jumat, (22/4/2022).

Judul film biopik itu mengambil dari kalimat terkenal Asmuni, salah satu anggota Srimulat. Asmuni bergabung dengan Srimulat, jutsru saat grup komedi itu tengah terguncang akibat beberapa personelnya hengkang.

Meski demikian, dengan semangat persatuan dari anggota yang tersisa, Srimulat bisa bangkit dan berjaya. Srimulat kemudian dikenal sebagai salah satu grup komedi yang sukses muncul di televisi.

“Kami berharap semangat dan dampak yang kelompok Srimulat berikan ke negeri ini, dapat kita rasakan dan rayakan bersama saat filmnya tayang di bioskop nanti,” ujar Susanti Dewi, Head of IDN Pictures.

Fajar Nugros berharap, banyak pelajaran positif yang bisa diambil dari film drama komedi keluarga tersebut.

“Saya berharap, film ini tak sekadar memberi tawa, tapi juga makna. Tidak sekadar menghibur Indonesia yang sudah lelah karena pandemi, tapi juga membuat kita membaca ulang makna persatuan lewat bahasa Indonesia, seperti halnya apa yang diperjuangkan Srimulat lewat komedinya,” ujar Fajar Nugros sutradara sekaligus penulis film Srimulat: Hil yang Mustahal.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button