Market

Tak Ada Investor Asing Masuk, DPR Khawatir APBN Jadi Tumbal IKN Nusantara


Keberadaan megaproyek IKN Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) senilai Rp466 triliun, semakin hari semakin mengkhawatirkan. 

Tak ada investor asing, sehingga harus mengerahkan APBN. Kalau itu yang terjadi, siap-siap utang pemerintah terus menggunung guna menambal defisit APBN.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah mengaku sudah punya firasat jelek sejak lama. 

“Inilah yang saya khawatirkan sejak lama. Kurangnya minat pihak swasta kepada pembangunan IKN. Akhirnya menjadikan APBN sebagai sumber pendanaan utama,” ungkap Said Abdullah, Jakarta, dikutip Jumat (29/12/2023).

Kekhawatiran politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini, tak berlebihan. Duit dari APBN yang sudah dan akan mengucur sejak 2022 hingga 2024, mencapai Rp74,5 triliun. Atau sekitar 16 persen.

Berdasarkan UU IKN disepakati bahwa anggaran yang berasal dari APBN dibatasi hanya 20 persen. Atau setara Rp93,2 triliun. Yakni, APBN 2022 sebesar Rp5,5 triliun; APBN 2023 dianggarkan Rp29,3 triliun; dan APBN 2024 direncanakan alokasi Rp40,6 triliun.

“Tiga tahun sejak diundangkan, penggunaan anggaran dari APBN sudah 16 persen. Ini kan proyek jangka panjang. Sebaiknya pemerintah punya rencana aksi jangka panjang. Dan fokus dengan pendanaan berimbang antara APBN, KPBU, dan swasta,” kata politikus asal Madura itu.

Yang bikin miris, Said Abdullah mencatat, belum ada investasi yang konkret di IKN Nusantara. Investasi dari swasta senilai Rp45 triliun hanya sebatas letter of intent (LoI), alias pernyataan komitmen yang belum mewujud dalam aksi investasi.  

Said mengaku khawatir, jika skema KPBU tak berjalan dengan baik di IKN Nusantara. “Kekhawatiran kita bahwa proyek IKN Nusantara ini akan membebani APBN, cukup beralasan,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Otorita IKN (OIKN), Bambang Susantono keukeuh bahwa investasi akan antri masuk ke IKN Nusantara, apakah itu investor asing atau dalam negeri.

Pada peletakan batu pertama pembangunan atau groundbreaking tahap IV pada Januari 2024, rencananya diikuti 20 investor.

“Kalau melihat jumlahnya yang selalu berakumulatif, saya kira kita hampir setiap bulan, bisa groundbreaking,” kata Bambang.

Dari 20 investor itu, kata Bambang, akan disesuaikan dengan kesiapan groundbreaking yang akan dilaksanakan pada awal tahun depan. Di mana masih akan didominasi oleh investor domestik.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button