News

Tak Berebut Suara Pro Kekuasaan, Alasan Anies Salip Elektabilitas Ganjar

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengungkap alasan suara calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan kian moncer ketimbang capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo.

Menurut Dedi, ini disebabkan karena pasangan Anies – Muhaimin (AMIN) tidak berebut suara dengan pemilih yang pro kekuasan atau pro pemerintah.

“Nah Anies Baswedan, tidak berebut dengan siapapun, AMIN fokus kepada ceruknya sendiri dia tidak berebut kepada pemilih yang pro kekuasaan,” kata Dedi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).

Sebab, ia menilai pemilih Indonesia saat ini telah terbelah menjadi dua pemilih. Yakni pemilih yang pro pemerintah dan kontra terhadap pemerintah.

Dedi menuturkan, pasangan Ganjar – Mahfud dinilai harus berebut suara dengan Prabowo. Hal itu dibuktikan oleh hasil beerbagai survei yang menunjukan elektabilitas Ganjar di beberapa provinsi terjadi penurunan.

“Artinya peningkatan Prabowo besar kemungkinan mengambil ceruk dari Ganjar Pranowo,” imbuhnya.

Sementara peningkatan suara Anies, dikatakan Dedi, murni dari hasil kerja-kerja tim pemenangan dan parpol pendukung.

“Peningkatan Anies Baswedan ini adalah murni dari hasil konsolidasi mereka. Artinya semakin banyak orang yang yakin dengan koalisi AMIN,” sambung Dedi.

Hal itu terbukti dengan meningkatnya elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nasdem di kategori partai politik.

Sebelumnya, Survei IPO mencatat pada kategori tiga nama calon presiden, Prabowo Subianto unggul di posisi pertama disusul Anies yang melampaui Ganjar di posisi kedua.

Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah menerangkan mulanya pihaknya memberikan pertanyaan kepada responden ‘Jika hari ini dilaksanakan Pemilihan Presiden, dari nama kandidat ini siapakah yang Bapak/Ibu akan pilih?’.

“Dari skema pilihan 3 nama capres, Prabowo Subianto berada di angka 37,5 persen, Anies Baswedan 32,7 persen dan Ganjar Pranowo 28,3 persen,” kata Dedi saat menyampaikan rilis surveinya di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).

Sebagai informasi, Survei IPO ini dilakukan pada rentang waktu 10 sampai 17 November 2023 dengan menentukan sejumlah Desa untuk menjadi sample. Pada tiap-tiap proses pemilihan selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak.

Setting pengambilan sample menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sample bertingkat.

Survei ini mengambil representasi sample sejumlah 1400 responden yang tersebar proporsional secara nasional. Adapun margin of error dari survei ini yakni 2,50 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button