Tak Hanya Pameran, “Semesta Arkiv” Diharapkan Jadi Inspirasi Seniman Muda Tanah Air


Menteri Kebudayaan Fadli Zon mendukung penuh pameran seni kontemporer bertajuk “Semesta Arkiv”. Fadli Zon berharap Semesta Arkiv mampu menjadi inspirasi bagi para perupa dan seniman muda bahwa ekspresi dalam karya tak terbatas.

“Ini menurut saya perlu menjadi bagian yang bisa menjadi inspirasi terutama bagi para seni rupa atau perupa muda kita,” ujar Fadli Zon saat menghadiri pameran “Semesta Arkiv” yang digelar di Jakarta mulai Jumat (21/2) sampai Minggu (11/4) mendatang.

Pameran tunggal karya seniman kontemporer asal Bandung yakni Arkiv Vilmansa ini merupakan refleksi terhadap Indonesia yang merupakan negara maritim, dengan menghadirkan sejumlah karya menarik yang terinspirasi dari flora dan fauna di lautan.

Dengan menggandeng sejumlah kolaborator yakni Sunaryo, Darbotz, Erwin Windu Pranata dan Mulyana (Mangmoel) pameran ini diharapkan mampu menyampaikan pesan lewat karya-karya yang bisa menjadi ikonik dan bisa menjadi lebih mudah dicerna terima generasi muda, masyarakat Indonesia pada umumnya serta dunia.

Terlebih, kata dia, mampu menghadirkan karya pop art yang mengikuti perkembangan zaman dengan kreativitas. Lewat karya-karya yang bakal dipamerkan selama tiga bulan di Galeri Nasional, diharapkan pameran ini menjadi pemantik semangat dan optimisme para seniman muda untuk terus menghadirkan karya dengan kreativitas.

Sang seniman, Arkiv Vilmansa mengatakan bahwa pameran ini merupakan bentuk penghormatan pada laut, warna dan kolaborasi.”Saya ingin mengajak penikmat seni untuk tidak hanya melihat tetapi merasakan bagaimana seni bisa menjadi medium yang membebaskan bahkan di tengah kompleksitas zaman,” ujarnya.

Pameran Semesta Arkiv menghadirkan sebanyak 100 lebih karya berupa lukisan, patung, instalasi dan art toys yang disajikan dalam lima tema yang tersebar di beberapa gedung Galeri Nasional Indonesia yaitu Metaphor of Memories, Monument of Sense (MICKIV HOPE X SUNARYO), Widya Segara (Wisconsin of the Sea), Laut Semua Warna dan Sintesa.

“Keterlibatan Galeri Zen1 tentunya untuk bisa menvisualisasikan sekaligus mewujudkan apa yang dikonsepkan oleh seniman yang tentunya sudah bisa sejalan bekerja sama dengan kami. Jadi kita menyediakan segalanya dari tenaga, upaya dan waktu, dari mulai perencanaan hingga akhirnya pameran untuk teman-teman seniman,” ucap Nicolaus Kuswanto selaku Founder Galeri Zen1.

“SEMESTA ARKIV” menampilkan perjalanan kreatif Arkiv Vilmansa yang karyanya dikenal melalui eksplorasi warna, karakter imajinatif, dan kolaborasi lintas disiplin. Perjalanan kreatif Arkiv tersebut disuguhkan melalui serangkaian karya Arkiv yang dibagi menjadi lima bagian yang tersebar di beberapa gedung Galeri Nasional Indonesia yaitu Laut Semua Warna, Sintesa, Metaphor of Memories, Monument of Sense (MICKIV HOPE X SUNARYO), Widya Segara (Wisdom of the Sea).

Irama Semesta Arkiv

Laut Semua Warna di Gedung A mempresentasikan fase perubahan serta pembaruan mutakhir karya-karya Arkiv yang terinspirasi dari kehidupan laut. “Episode laut” ini merupakan bagian dari rangkaian episode-episode penciptaan yang lainnya, yang telah menjadi bagian dari wilayah imajinasi penciptaan Arkiv yang tengah terus ia renungkan hingga kini. “Laut semua warna” tidak hanya terkait dengan proyek seni “Widya Segara” tetapi juga menyangkut kolaborasi penciptaan seni Arkiv bersama para seniman lain.

Sintesa di Gedung B menunjukkan karya-karya hasil kerja kolaborasi kreatif Arkiv dengan para seniman lain, yaitu Sunaryo, Darbotz, Erwin Windu Pranata, dan Mulyana (Mangmoel). Bagian ini tidak hanya menunjukkan perkembangan karier seni Arkiv, tetapi juga wacana perkembangan seni rupa Indonesia.

Metaphor of Memory di Gedung D menampilkan karya-karya Arkiv yang menunjukkan jejak perjalanan dan penjelajahannya sebagai seniman yang juga bergulat dalam dunia perancangan (design, fashion, arsitektur). Bagian ini menjadi penanda penting dalam penciptaan karakter khas Mickiv (yang memiliki relasi terhadap penciptaan karakter Mickey Mouse, Walt Disney) dalam ekspresi karya-karyanya sekaligus menandai momen hiatus Mickiv sebagai subject matter bagi ekspresi karya lukisan-lukisannya. Di Gedung D juga ditampilkan Monument of Sense (MICKIV HOPE X SUNARYO) yang merupakan proyek khusus hasil kolaborasi Arkiv Vilmansa bersama perupa Sunaryo.

Widya Segara (Wisdom of the Sea) di area outdoor menampilkan balon paus raksasa dari material plastik dengan bentuk dan warna yang khas, yang bernama Raga dengan ukuran 4×6 meter dan panjang 30 meter, serta Runa dengan dimensi 2×3 meter dan panjang 15 meter. Raga dan Runa menjadi duta-duta imajinasi diri Arkiv untuk menyuarakan sikap kepeduliannya terhadap nilai-nilai penting yang diajarkan oleh keberadaan laut bagi keberlangsungan masyarakat dan budaya Indonesia. Widya Segara juga menyatakan sebuah “peristiwa seni” (art happening) karena presentasinya di ruang publik dengan durasi terbatas.

Untuk mengarungi “SEMESTA ARKIV”, pengunjung disuguhkan melalui karya-karya ikonik Arkiv seperti Mickiv pada seri pameran Metaphor of Memory dan instalasi balon paus raksasa Widya Segara, tetapi juga mengetengahkan kolaborasi spektakulernya dengan seniman-seniman terkemuka Indonesia, termasuk Sunaryo, Darbotz, Erwin Windu Pranata, dan Mulyana (Mangmoel). Kolaborasi Arkiv dengan para seniman tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan ekspresi seni yang berbeda dengan kecenderungan hasrat ekspresi mainstream seni kontemporer.