Market

Target Dana Rp40 Triliun, Pelabuhan Patimban Subang Perkuat Kawasan Bekapur

Proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat ditargetkan selesai pada 2029 dengan anggaran investasi mencapai Rp40 triliun lebih. Target proyek ini akan berkapasitas 7,5 juta TEUs dan sudah menelan dana sekitar Rp33,4 triliun.

Pelabuhan Patimban yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional atau PSN yang berada di Jawa Barat bertujuan untuk mengurangi kepadatan pelabuhan Tanjungpriok. Selain untuk mendukung kawasan industri Bekasi-Karawang-Purwakarta (Bekapur).

“Untuk keseluruhan pembangunan lengkapnya dari Pelabuhan Patimban ini sesuai dengan target yaitu 2029. Investasi untuk seluruh pembangunan ini kurang lebih Rp 40 triliun,” kata Kepala Kantor KSOP Kelas II Patimban, Dian Wahdiana saat melakukan kunjungan di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, akhir pekan lalu.

Adapun saat ini, sudah diserap biaya untuk IP 577 Rp13,6 triliun dan IP 583 Rp9,5 triliun, sehingga totalnya mencapai Rp23,2 triliun. Lalu akan dilakukan pinjaman kembali untuk paket 7A dan 7B sebesar Rp10,3 triliun. Sehingga baru teralokasi Rp33,4 triliun dari keseluruhan biaya yang mencapai lebih dari Rp 40 triliun.

Dian mengatakan, meski masih dalam tahap peningkatan infrastruktur, Pelabuhan Patimban sudah mulai beroperasi. Adapun saat ini kemajuan pembangunannya masih dalam tahap penambahan terminal mobil dan perluasan dermaga kontainer.

“Pembangunan Sekar Terminal dengan konsumen terminal di mana kalau kita melihat dari tahap 1 ini paket 1 dan 2, luasnya keseluruhan baik itu car terminal dan juga kontainer terminal 60 hektare. Kalau dengan dermaga dari kontainer terminal ini 420 meter,” katanya.

Sedangkan untuk keseluruhan terminal mobil sudah beroperasi penuh melebihi dari pada target, yaitu 218.000 unit. Dengan begitu, ia berharap di tahun 2023 masih akan tetap berjalan seperti itu. Dian mengatakan, sementara untuk paket 5 dan 6 merupakan penambahan dari terminal mobil dengan luas kurang lebih 25 hektare (Ha).

“Di mana target ke depannya itu yang tadinya 200 ribu menjadi 600 ribu unit,” tambahnya. Di sisi lain Dian menuturkan, proyek Pelabuhan Patimban dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di Jakarta. Pelabuhan ini akan terintegrasi dengan kawasan ekonomi industri terpadu yang akan dibangun di wilayah yang dekat dengan pelabuhan.

Pelabuhan ini nantinya akan terhubung dengan kawasan ekonomi industri terpadu Bekasi-Karawang-Purwakarta (Bekapur).

Dengan demikian akan banyak industri yang diarahkan masuk dalam kawasan Bekapur. “Sehingga semua produksi industri yang ada di sana (Bekapur) akan keluar (di ekspor) dari Pelabuhan Patimban, bukan dari Pelabuhan Tanjung Priok,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan, Pelabuhan Patimban akan ditargetkan menjadi pelabuhan internasional.

Oleh sebab itu, ia berharap jika pelabuhan ini sudah beroperasi secara penuh, dapat menjadi salah satu pusat perputaran ekonomi yang akan berdampak positif untuk daerah dan nasional.

“Pengoperasional pelabuhan ini jika nanti benar-benar sudah full, mudah-mudahan bisa memberikan dampak ekonomi yang besar kepada regional dan juga ke nasional,” ujarnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button