Market

Temui Pengusaha di Daerah, Menko Muhadjir Berpesan Jangan Mudah PHK

Saat permintaan ekspor turun, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berharap, industri tekstil, garmen dan alas kaki tidak terburu-buru memutuskan PHK.

“Yang penting dihindari sejauh mungkin PHK. Sambil menunggu kondisi pasar, terutama pasar global di mana produk itu selama ini dipasarkan, itu sampai normal lagi. Sekarang ini kan terutama pasar yang paling lesu kan tekstil, kemudian garmen dan alas kaki,” kata Menko Muhadjir di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Setelah menyambangi perusahaan di daerah, Menko Muhadjir menyebut adanya ada titik temu, antara pengusaha dengan pekerja. Intinya, hindari terjadinya pemutusan hubungan kerja alias PHK. “Misalnya mengenai pengurangan jam kerja, pemotongan hari kerja, merumahkan karyawan. Itu semua dibolehkan asalkan ada kesepakatan, dan betul-betul disepakati bersama antara pihak pekerja dan pihak perusahaan,” kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur itu.

Di didi lain, Menko Muhadjir menyoroti maraknya praktik PHK di perusahaan rintisan atau start-up. Padahal, pekerja di perusahaan rintisan tergolong tenaga kerja berketerampilan tinggi atau high skill. Sehingga, peluang untuk mendapat pekerjaan baru lebih tinggi.

“Tapi yang kita waspadai lapangan pekerjaan yang low skill, yang biasanya tenaga kerjanya, mereka pekerja formal generasi pertama, di mana orang tuanya dulu bukan pekerja formal, dan karena itu kehidupan sangat bergantung kepada anaknya sekarang yang sedang bekerja,” kata Menko Muhadjir.

Badai PHK menjalar ke Indonesia, seiring prediksi pelemahan ekonomi global di tahun depan. Beberapa waktu belakangan, sejumlah perusahaan mulai mengurangi karyawan, baik startup maupun pabrik berorientasi ekspor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button