Penyerang anyar Inter Milan, Mehdi Taremi, dipastikan absen dari ajang Piala Dunia Antarklub 2025 setelah situasi geopolitik memaksanya tertahan di Iran. Pemain berusia 32 tahun itu gagal bergabung dengan skuad Nerazzurri yang telah terbang ke Amerika Serikat untuk turnamen tersebut, menyusul pecahnya konflik bersenjata antara Iran dan Israel sejak Jumat (13/6).
Dikutip dari laporan The Guardian, Minggu (15/6), Taremi tidak dapat meninggalkan Teheran setelah seluruh aktivitas penerbangan internasional dihentikan dan sejumlah bandara ditutup. Situasi ini buntut dari serangan rudal balasan antara dua negara yang tengah bersitegang di kawasan Timur Tengah.
Taremi sebelumnya memang masih membela timnas Iran dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ia mencetak satu gol saat Iran menang 3-0 atas Korea Utara di Stadion Azadi, Teheran, pada Selasa (10/6). Sehari setelah laga tersebut, Inter Milan langsung bertolak ke AS dari Italia guna mempersiapkan laga pertama mereka melawan Monterrey di Rose Bowl, Pasadena, pada Rabu (18/6) waktu setempat.
Namun kini, eks penyerang FC Porto itu tak akan ambil bagian dalam pertandingan tersebut. Bahkan, laporan menyebut Taremi kemungkinan besar absen sepanjang turnamen Piala Dunia Antarklub 2025 akibat dampak langsung dari konflik militer.
Kehilangan Taremi menjadi pukulan bagi Inter Milan yang tengah berusaha tampil kompetitif di turnamen edisi perdana dengan format baru yang digelar FIFA. Pelatih Inter, Christian Chivu, sebelumnya telah menyusun skuad utama dengan Taremi sebagai salah satu opsi kunci di lini serang.
Ketidakhadiran Taremi menambah daftar tantangan yang dihadapi Inter dalam menghadapi lawan kuat seperti Monterrey dan kemungkinan lawan lain seperti Manchester City atau Real Madrid di fase selanjutnya.
Piala Dunia Antarklub 2025 akan digelar di beberapa kota besar Amerika Serikat dengan melibatkan 32 klub dari enam konfederasi. Turnamen ini juga menjadi ajang pemanasan menuju Piala Dunia 2026 yang akan digelar di kawasan CONCACAF: Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.