News

TKN Beberkan Kebohongan Anies Baswedan saat Debat Capres


Juru Bicara (Jubir) TKN Prabowo-Gibran, Andre Rosiade membeberkan kebohongan Capres nomor urut 01, Anies Baswedan saat debat Capres pertama. Andre menyebut kebohongan telah menjadi karakter Anies.

Hal tersebut diungkapkan Andre dalam diskusi ‘Jadi Omon-omon Istana Hingga Rakyat Jelata’, di Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2024).

“Jadi bohong itu mungkin sudah menjadi karakter mungkin ya, pertama dalam debat capres pertama mas Anies bilang ‘pak Prabowo saya membawa keluarga pendukung pak Prabowo ada duduk di sebelah saya keluarga pendukung pak Prabowo yang tewas dan sampai sekarang belum mendapat kepastian hukum dan pak Prabowo enak-enak saja hidup di dalam kekuasan’,” ujar Andre ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2024).

Andre mengaku, pihaknya kaget melihat Anies membawa Harun Al Rasyid yang kala itu menjadi korban pada 22 Mei 2019 saat pemilu. Menurutnya, saat tragedi tersebut Harun masih berumur 15 tahun dan bukan merupakan pendukung Prabowo.

“Mas Harun Al Rasyid itu meninggal umur 15 tahun, belum punya hak suara belum bisa dukung siapapun kandidat capres di 2019 dan seperti yang disampaikan oleh temen-temen sana juga keluarganya Harun Al Rasyid, bahwa Harun Al Rasyid almarhum itu korban. (dia) Hadir ke TKP untuk menyaksikan apa yang terjadi, untuk menonton, bukan karena pendukung pak Prabowo,” katanya.

Dari hal tersebut, Andre menyebut bahwa Anies rela berbohong demi kekuasaan. Sehingga secara terus menerus menyerang Prabowo.

“Nah Anies Baswedan demi mencari kekuasaan rela dan tega berbohong secara terbuka sata debat capres yang pertama untuk menyerang, untuk mendeskreditkan pak Prabowo, itu fakta. Buka rekaman debat capres pertama,” tegas dia.

Andre menyebutkan kebohongan lainnya yaitu, saat Anies menyerang Prabowo mengenai luas tanah. Dia mengatakan, jika tanah tersebut diambil alih untuk menyelamatkan aset negara.

“Pak Prabowo mengambil alih tanah itu juga biar dan bakal menyelamatkan aset negara sebelum aset negara itu diambil oleh asing, orang Malaysia dan Singapura yang tertarik mengambil tanah itu,” pungkas dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button