News

Tolak Jokowi 3 Periode, Rakyat Ingin Pemilu Tetap Digelar pada 2024

Temuan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan, mayoritas publik menolak penundaan Pemilu dan tetap menginginkan pesta demokrasi lima tahunan tersebut digelar pada tahun 2024 mendatang.

“Mayoritas warga juga lebih setuju bahwa pergantian kepemimpinan nasional melalui Pemilu 2024 harus tetap diselenggarakan, meski masih dalam kondisi pandemi sebesar 64 persen ketimbang harus ditunda. Karena alasan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi 26.9 persen,” kata Direktur LSI Djayadi Hanan, Kamis (3/3/2022).

Ia melanjutkan, hampir separuh warga mengetahui atau pernah mendengar usulan tentang perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo menjadi tahun 2027.

Terutama kelompok laki-laki, usia 26-55 tahun, etnis Sunda, Betawi dan Minang. Kemudian latar blakang pendidikan dan pendapatan menengah atas.

Profesi selain petani dan ibu rumah tangga, makin sering mengakses media massa (kalangan kritis), terutama di wilayah Sumatera, DKI, Jabar dan Sulawesi.

“Mayoritas warga menolak perpanjangan masa jabatan presiden sehingga Presiden Joko Widodo harus mengakhiri masa jabatannya pada 2024 sesuai konstitusi berkisar 68-71 persen. Baik karena alasan pandemi, pemulihan ekonomi akibat pandemi, atau pembangunan Ibu Kota Negara baru,” tuturnya.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan LSI pada 25 Februari – 1 Maret 2022. Responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung.

Sebanyak 296,982 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh Indonesia pernah diwawancarai secara tatap muka langsung dalam rentang 3 tahun terakhir.

Secara rata-rata, sekitar 71 persen di antaranya memiliki nomor telepon. Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelepon LSI sebanyak 12,613 data, dan yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1.197 responden.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis sebanyak 1.197 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error atau MoE) ±2,89 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. LSI mengklaim survei ini mewakili 71 persen dari populasi pemilih nasional.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button