Arena

Torehkan Sejarah, Fajar/Rian Sabet Gelar Juara All England Perdana

Tampil lebih superior, ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menorehkan sejarah dengan menjuarai turnamen BWF Super 1000 All England untuk pertama kalinya usai mengalahkan rekan senegara Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada babak final di Birmingham, Inggris, Minggu (19/3/2023).

Pasangan peringkat satu dunia itu sukses mengatasi perlawanan dari seniornya dalam dua gim langsung 21-17, 21-14 yang dicatatkan hanya dalam durasi 34 menit.

Pertandingan diawali dengan servis yang dilepaskan Fajar kepada Ahsan. Namun, kesalahan pengembalian dari Rian yang membentur net, menjadi poin pertama bagi The Daddies –julukan pasangan Hendra/Ahsan.

Tak lama berselang, Rian kembali membuat kesalahan dari pengembalian yang lagi-lagi membentur net. Akan tetapi, awal yang buruk segera dikoreksi oleh Rian yang bermain lebih rapih pada zona belakang.

Fajar/Rian yang lebih muda dibanding seniornya, tampil enerjik dengan melakukan serangan-serangan berani untuk meredam perlawanan Hendra/Ahsan. Skor yang semula tertinggal, kini berbalik unggul menjadi 7-4 dan terus meningkat hingga 13-8.

Faktor power menjadi andalan pasangan berjuluk FajRi itu untuk memegang keunggulan. Sementara The Daddies yang lebih bermain aman, justru menjadi bulan-bulanan juniornya yang gemar memberikan pukulan keras dan tajam.

Pada menit ke-14, Fajar/Rian mengamankan poin penutup kemenangan gim pertama lewat smes menyilang dari Rian yang mengarah pada Hendra, namun tak bisa dihalau oleh pebulu tangkis senior berusia 38 tahun itu.

The Daddies masih konsisten dengan permainan ritme lambat dan tak banyak mengumbar smes pada Fajar/Rian di gim kedua. Sayangnya strategi tersebut masih buntu untuk merebut keunggulan, sehingga gim kedua diawali dengan keunggulan 4-0 bagi Fajar/Rian.

Meski demikian, penempatan arah pukulan yang akurat dan tenang dari The Daddies cukup membuat pasangan FajRi harus bekerja keras mengejar kok.

Pukulan dan dropshot tipuan yang dilayangkan Hendra/Ahsan menjadi senjata mereka untuk mengimbangi Fajar/Rian yang mengandalkan kecepatan dan kekuatan. The Daddies sanggup membayangi skor lawan, namun belum bisa membalikkan keadaan hingga paruh kedua.

Keunggulan terus dipertahankan Fajar/Rian dan selisih poin pun semakin melebar dengan skor 8-6, 10-8, 14-8, 18-10, dan 20-14.

Namun saat menyentuh match point, sebuah insiden terjadi saat Ahsan mengalami cedera setelah melakukan pengembalian yang memaksanya memutar tubuh bagian bawah. Akibatnya, lutut kaki kiri Ahsan mengalami cedera yang memaksanya keluar dari lapangan dan meminta penanganan dari tim medis.

Setelah melakukan observasi, umpire sempat mengumumkan bahwa Ahsan mundur. Namun seketika pernyataan tersebut dibatalkan setelah Ahsan meminta untuk terus bermain mengingat skor sudah mencapai match point.

Akhirnya pertandingan kembali dilanjutkan, namun dengan umpan-umpan kecil di depan net hingga akhirnya Fajar/Rian mengamankan poin kemenangan secara mudah.

Fajar Rian Juara All England

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button