Trump Pukul Brasil dengan Tarif 50 Persen, Lula Siaga Balas

Ikhsan Medium.jpeg

Kamis, 10 Juli 2025 – 23:29 WIB

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. (Foto: TIME)

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. (Foto: TIME)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menggebrak. Dengan kebijakan kontroversial, ia mengumumkan tarif 50 persen yang secara khusus menargetkan seluruh barang dari Brasil

Langkah ini, terungkap dalam suratnya kepada Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, tak lepas dari sorotan Trump terhadap perlakuan Brasilia terhadap mantan pemimpinnya, Jair Bolsonaro, yang merupakan sekutu dekatnya.

Trump, seperti dilansir AFP pada Kamis (10/7/2025), mengecam keras persidangan yang kini dihadapi Bolsonaro sebagai ‘aib internasional’. Diketahui, Bolsonaro tengah menjalani proses hukum atas tuduhan merencanakan kudeta terhadap pemerintahan Lula da Silva, pasca kekalahan tipisnya dalam pemilihan umum 2022 lalu.

Respons dari Brasil tak kalah tegas. Dalam surat balasan atas kebijakan tarif Trump, Presiden Lula da Silva langsung melayangkan peringatan keras. “Setiap kenaikan tarif sepihak akan ditanggapi berdasarkan Hukum Timbal Balik Ekonomi Brasil,” tegas Lula, mengisyaratkan balasan setimpal.

Sebelumnya, pada Rabu (9/7/2025), Brasil bahkan telah memanggil mis diplomatik AS untuk menyampaikan keberatan atas kritikan Trump terkait persidangan Bolsonaro.

Dalam suratnya, Trump menyatakan tarif 50 persen untuk barang-barang Brasil akan mulai berlaku pada 1 Agustus mendatang. Tanggal ini sekaligus menjadi tenggat waktu serupa yang kini juga dihadapi puluhan negara lain yang menjadi sasaran kebijakan tarif ‘balasan’ Trump.

Pada tanggal yang sama, tarif 50 persen untuk impor tembaga AS –logam kunci yang vital dalam energi hijau dan berbagai teknologi modern– juga akan diberlakukan. Trump menyebutnya sebagai pungutan ‘keamanan nasional’ AS terhadap tembaga.

Ia mengeklaim langkah ini diambil setelah ‘PENILAIAN KEAMANAN NASIONAL yang kuat’, kemungkinan merujuk pada investigasi Departemen Perdagangan AS terhadap tembaga yang dimulai awal tahun ini. “Tembaga adalah material kedua yang paling banyak digunakan oleh Departemen Pertahanan!” serunya.

Surat Trump kepada Lula da Silva adalah yang terbaru dari lebih dari 20 surat serupa yang telah dirilis oleh Presiden AS itu sejak Senin (7/7/2025). Ini mengindikasikan pola ancaman tarif langsung yang terus dilancarkan Trump di tengah negosiasi yang berlarut-larut mengenai tarif ‘timbal balik’ yang tinggi.

Menariknya, Brasil sebelumnya tidak termasuk dalam daftar negara yang diancam dengan tarif di atas 10 persen. Selain itu, catatan perdagangan AS menunjukkan adanya surplus perdagangan barang dengan Brasil, sebuah fakta yang membuat kebijakan tarif baru ini menjadi semakin patut dicermati.
 

Topik
Komentar