Trump Raja Tega! RI Sudah Borong US$34 Miliar, Masih Kena Tarif Juga

Ikhsan Medium.jpeg

Rabu, 9 Juli 2025 – 19:50 WIB

Presiden AS Donald Trump. (Foto: Getty Images/Drew Angerer)

Presiden AS Donald Trump. (Foto: Getty Images/Drew Angerer)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Ini namanya sudah jatuh tertimpa tangga! Indonesia sudah mati-matian menjalin komitmen impor barang dari Amerika Serikat (AS) senilai US$34 miliar. Angka ini dua kali lipat lebih banyak dari defisit dagang yang selalu jadi alasan Presiden Donald Trump mencekik Indonesia dengan tarif. Tapi Trump malah tega, palu tetap diketok pada tarif 32 persen!

Komitmen fantastis itu diumumkan pada 7 Juli 2025, lewat sederet tanda tangan MoU antara perusahaan Indonesia dan AS. Tapi dasar Trump, sehari setelahnya, pada 8 Juli 2025, ia tetap saja mengumumkan tarif 32 persen itu berlaku. Setelah 90 hari negosiasi, hasil akhirnya cuma pahit.

“Hubungan ekonomi RI-AS ini kan harusnya baik-baik saja dan dijaga terus. Salah satu upaya memperkuatnya ya lewat komitmen para pengusaha kita membeli produk unggulan AS di sektor pertanian dan energi, totalnya mencapai US$34 miliar,” tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran persnya yang dikutip Rabu (9/7/2025).

Awalnya, langkah ini digagas serius. Pada 7 Juli 2025, Kemenko Perekonomian bersama Kedutaan Besar RI di Washington DC menggelar pertemuan bisnis tingkat tinggi. Para jawara industri dari sektor strategis ikut nimbrung: ada Pertamina, Busana Apparel Group (mewakili Apindo), FKS Group, Sorini Agro Asia Corporindo, sampai Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia.

Hasilnya? Deretan kesepakatan komersial yang bikin girang, di atas kertas. Sebut saja MoU antara Produsen Gandum Indonesia dengan US Wheat Associates, Sorini Agro Asia Corporindo dengan Cargill buat jagung, FKS Group dengan Zen-Noh Grain Corp untuk kedelai, hingga beberapa MoU Pertamina dengan raksasa energi macam ExxonMobil, KDT Global Resource, dan Chevron.

“Kami yakin, kemitraan ini bisa menciptakan ribuan lapangan kerja berkualitas, mendukung UMKM, dan meningkatkan transfer teknologi di kedua negara,” kata Wakil Dubes RI di AS, Sade Bimantara, penuh harap.

Tapi apa daya, harapan tinggallah harapan. Indonesia mendambakan hubungan ekonomi masa depan yang saling menguntungkan dan berkontribusi pada kemakmuran kawasan serta global. Trump? Tampaknya punya agenda sendiri. Miris!

Topik
Komentar