Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin membenarkan Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menyambangi warisan sejarah dunia versi UNESCO, Candi Borobudur. Kegiatan piknik ke Candi Borobudur ini dilakukan setelah Macron menuntaskan rapat bilateral dengan Presiden RI Prabowo Subianto yang menjadi bagian dari agenda kunjungan kerjanya ke Indonesia.
“Akan ke Borobudur (Macron),” kata Sjafrie kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa malam (27/5/2025).
Akan tetapi, Sjafrie belum bisa mengungkapkan detail alasan kunjungan Macron ke Candi Borobudur. Ia menduga dipilihnya Candi Borobudur sebagai agenda kunjungan, karena keinginan Macron untuk melihat langsung warisan dunia yang sudah ditetapkan sejak 1991.
“Mungkin agendanya (Macron pilih Borobudur). Saya tidak tahu pasti,” ujarnya.
Macron tiba di Indonesia pada Selasa (27/5/2025) pukul 22.00 WIB. Kehadiran Macron di Tanah Air menandai dimulainya kunjungan resmi yang rencananya akan berlangsung selama tiga hari mulai 27 hingga 29 Mei 2025.
Setibanya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Macron dan istrinya, Brigitte Macron disambut pasukan kehormatan yang telah berjajar di bawah tangga pesawat untuk memberikan penghormatan resmi. Iringan musik gambang kromong dan tarian khas Betawi, Nandak Ajer, turut memeriahkan kedatangan Macron.
Sejumlah pejabat yang hadir menyambut kedatangan Macron adalah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno, dan Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia berkomitmen memperkuat kerja sama strategis di sektor perdagangan dan investasi dengan Prancis.
“Indonesia memiliki lebih dari 20 kawasan ekonomi khusus (KEK) yang tersebar di berbagai wilayah, yang dapat menjadi lokasi strategis bagi investasi Prancis di Indonesia,” kata Airlangga.
Selain perusahaan Prancis seperti Eramet dan L’Oreal yang telah beroperasi di Indonesia, Prancis juga memiliki banyak perusahaan menengah yang memiliki keahlian khusus di berbagai sektor strategis, termasuk konstruksi dan infrastruktur yang ingin melakukan kerja sama dengan mitra-mitra di Indonesia.