Hangout

Warga Jepang Lupa Tersenyum Sejak Pandemi, Padahal Manfaatnya Segudang

Pandemi COVID-19 yang cukup lama membuat orang-orang Jepang lupa caranya tersenyum. Beberapa profesional membuka layanan pelatihan untuk tersenyum yang banyak diminati warga. Tersenyum dalam beberapa penelitian sangat membantu kesehatan fisik dan mental.

Pemerintah Jepang telah mencabut aturan pemakaian masker pada Maret 2023 lalu. Sejak saat itu penyedia pelatihan senyum ini ramai didatangi warga yang berani membayar untuk mendapatkan senyum yang baik.

“Ada ketakutan dan rasa malu saat melepas masker,” ujar Kyoko Miyamoto (74), salah seorang peserta pelatihan senyum, seperti dikutip dari Japan Times. Ia mengaku sulit untuk tersenyum sesuai keinginannya. Ada rasa takut dan malu saat perlahan melepas masker.

Keiko Kawano, seorang penyiar radio beralih menjadi pengusaha dan menghabiskan hari-harinya menjalankan dua perusahaan: Egaoiku, yang diterjemahkan sebagai ‘pendidikan senyum’ dan Asosiasi Pelatih Egao. Dia menekankan pentingnya egao, yang berarti ‘wajah tersenyum’ dalam bahasa Jepang, dan hasil positif, baik dalam pola pikir maupun penampilan, yang berasal dari pelatihan dan pembelajaran untuk tersenyum.

“Senyum hanyalah senyuman jika tersampaikan,” kata Kawano kepada murid-muridnya, Minggu (14/3/2025). “Bahkan jika Anda berpikir untuk tersenyum atau bahagia, jika Anda tidak memiliki ekspresi, itu tidak akan sampai ke orang lain.”

Kawano telah mengadakan pelatihan dan kelasnya dengan lebih dari 4.000 orang peserta. Selain itu, dia telah membantu lebih dari 700 orang menjadi ‘spesialis senyum’ bersertifikat sejak memulai pekerjaannya pada tahun 2017. Dan bulan ini, jaringan pelatihnya yang dapat menangani kelas di seluruh negeri akan bertambah menjadi 20 orang.

“Secara budaya, tersenyum dan melakukannya dengan gigi tidak selalu sesuai di Jepang, dan Anda dapat berbicara bahasa Jepang tanpa terlalu banyak menggerakkan mulut,” kata Kawano. “Kemudian, ketika pandemi dimulai, rasanya senyum berkurang. Hanya ada perasaan kecewa.”

Hal yang sama juga dialami Miho Kitano, pelatih senyum lainnya. Ia melihat adanya peningkatan permintaan dalam beberapa waktu ke belakang. “Saya sering mendengar, bahwa meski sudah diperbolehkan melepas masker, orang-orang masih enggan memperlihatkan bagian bawah wajah mereka. Atau, mereka bahkan tak tahu lagi bagaimana caranya tersenyum,” ujar Kitano.

Latihan tersenyum ini setidaknya berguna untuk meningkatkan rasa percaya diri. Miyamoto, salah seorang peserta misalnya, mengatakan bahwa latihan senyum membuatnya lebih percaya diri dengan penampilannya. “Kita semua ingin disukai. Kesan pertama itu jadi sangat penting saat kita melepas masker,” ujarnya.

Senyum disengaja atau tidak

Banyak yang melihat tersenyum hanya sebagai respons yang tidak disengaja terhadap hal-hal yang membuat Anda bahagia atau menginspirasi tawa. Meskipun ini memang benar, namun mengabaikan poin penting bahwa tersenyum bisa menjadi pilihan yang disengaja.

Apa yang dikatakan psikologi tentang senyum? Apakah senyum Anda asli atau tidak, itu dapat memengaruhi tubuh dan pikiran dalam berbagai cara positif, memberikan manfaat bagi kesehatan, suasana hati, dan bahkan suasana hati orang-orang di sekitar Anda.

Mengutip Verywell Mind, penelitian menunjukkan bahwa ada tiga jenis senyuman utama. Pertama adalah sebagai hadiah yakni senyuman yang menunjukkan persetujuan, kebahagiaan, kepuasan, dan perasaan positif lainnya. Jenis senyuman berikutnya adalah afiliasi yakni senyum yang mengomunikasikan niat positif, kepercayaan, rasa memiliki, kasih sayang, dan hubungan sosial.

Sementara jenis terakhir adalah dominance. Senyum jenis ini dimaksudkan untuk menyampaikan penghinaan, rasa jijik, atau superioritas. Senyum seperti itu telah terbukti meningkatkan kadar kortisol (hormon stres) pada orang yang menjadi sasarannya.

Manfaat tersenyum

Ada beberapa manfaat tentang senyum masih menurut Verywell Mind. Yang paling banyak dibahas adalah tersenyum dapat memperpanjang umur. Satu studi menemukan bahwa senyuman yang tulus dan intens dikaitkan dengan umur yang lebih panjang. Penelitian menunjukkan kebahagiaan dapat memperpanjang umur selama bertahun-tahun dan menyarankan mempertahankan suasana hati yang bahagia dan positif mungkin merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat.

Manfaat lain adalah meredakan stres. Percaya atau tidak, tersenyum dapat mengurangi stres bahkan jika Anda sedang tidak ingin tersenyum atau bahkan jika Anda memalsukannya dengan senyuman yang tidak tulus. Saat stres, cobalah dengan sengaja membuat senyum di wajah. Ini dapat membantu meningkatkan suasana hati dan kemampuan Anda untuk mengelola stres.

Tersenyum juga dapat membantu membuat merasa bahagia. Ketika merasa sedih, cobalah tersenyum. Ada kemungkinan besar suasana hati akan berubah menjadi lebih baik. Tindakan fisik tersenyum mengaktifkan jalur di otak yang memengaruhi keadaan emosi. Artinya dengan mengadopsi ekspresi wajah bahagia, Anda dapat ‘mengelabui’ pikiran untuk memasuki keadaan bahagia. Pengaruh ini bekerja terlepas dari apakah senyum Anda tulus atau tidak.

Senyum sederhana dapat memicu pelepasan neuropeptida yang meningkatkan komunikasi saraf. Ini juga menyebabkan pelepasan neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin, yang dapat meningkatkan mood. Tersenyum bisa menjadi sebagai antidepresan alami.

Tersenyum tidak hanya dapat meningkatkan suasana hati, tetapi juga dapat mengubah suasana hati orang lain menjadi lebih baik. Penelitian menunjukkan bahwa senyuman sebenarnya menular. Otak secara otomatis memperhatikan dan menafsirkan ekspresi wajah orang lain dan terkadang, Anda bahkan menirunya. Itu berarti Anda mungkin melihat senyum orang lain dan tanpa sadar tersenyum sendiri.

Tersenyum meningkatkan kekebalan tubuh

Tersenyum juga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dengan membantu sistem kekebalan tubuh berfungsi lebih efektif. Diperkirakan bahwa ketika Anda tersenyum, fungsi kekebalan tubuh meningkat karena tubuh lebih rileks berkat pelepasan neurotransmiter tertentu.

Apakah Anda sedang mencoba untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan atau memperkuat sistem kekebalan menjelang musim dingin dan flu, tersenyum dapat membantu. Menangkal penyakit dan tetap sehat juga dapat berperan dalam membantu Anda mengurangi stres.

Tersenyum juga bisa berdampak menguntungkan pada tekanan darah. Tertawa secara khusus tampaknya menurunkan tekanan darah, setelah menyebabkan peningkatan awal detak jantung dan pernapasan. Meskipun tersenyum telah terbukti menurunkan detak jantung saat menghadapi stres, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan bagaimana hal itu mengurangi tekanan darah.

Jika memiliki monitor tekanan darah di rumah, Anda dapat mencoba menguji ide ini sendiri. Duduklah selama beberapa menit dan bacalah. Kemudian tersenyumlah sebentar dan baca lagi sambil tetap tersenyum. Apakah Anda melihat perbedaan?

Masih dalam kaitannya dengan penyakit, penelitian juga menunjukkan bahwa tersenyum melepaskan endorfin, obat penghilang rasa sakit alami lainnya, dan serotonin. Bersama-sama, bahan kimia otak ini membuat kita merasa nyaman dari ujung rambut sampai ujung kaki. Zat-zat ini tidak hanya meningkatkan suasana hati, tetapi juga merilekskan tubuh dan mengurangi rasa sakit fisik. Tersenyum adalah obat alami.

Tersenyum menjadikan Anda lebih menarik

Secara alami, orang lebih tertarik pada orang yang tersenyum. Sementara ekspresi wajah yang negatif seperti cemberut, dan meringis bekerja dengan cara yang berlawanan, secara otomatis mendorong orang menjauh. Tersenyum dianggap lebih menarik dan orang bahkan mungkin menganggap Anda memiliki ciri kepribadian yang lebih positif jika tersenyum.

Tersenyum tidak hanya dapat membuat lebih menarik, tetapi juga dapat membuat Anda terlihat lebih muda. Otot yang kita gunakan untuk tersenyum juga mengangkat wajah, membuat seseorang tampak lebih muda. Jadi, alih-alih memilih facelift, cobalah tersenyum sepanjang hari—Anda akan terlihat lebih muda dan merasa lebih baik.

Tersenyum juga dapat memengaruhi perasaan positif, meskipun tidak alami atau dipaksakan. Terlepas dari apakah senyum Anda asli atau tidak, itu tetap mengirimkan pesan bahwa “Hidup itu baik!” ke otak dan, akhirnya, seluruh tubuh Anda.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa orang yang tersenyum secara teratur tampak lebih percaya diri lebih mungkin dipromosikan, dan lebih mungkin didekati. Cobalah tersenyum pada pertemuan dan janji bisnis. Anda mungkin menemukan bahwa orang bereaksi berbeda terhadap Anda.

Bagi umat muslim, senyum adalah bagian dari ibadah. Selain bernilai ibadah, senyum juga dapat memupuk hubungan baik antarsesama manusia. Ditambah lagi, senyum merupakan jenis sedekah paling ringan yang bisa memberatkan timbangan pahala.

Jadi tersenyumlah karena tidak membutuhkan modal, memiliki segudang manfaat kesehatan mental dan fisik sekaligus beribadah. Jangan sampai Anda lupa tersenyum karena ternyata orang Jepang harus mengeluarkan dana tambahan untuk pelatihan khusus untuk tersenyum.

Yuk kita senyum.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button