Market

11 Daerah Penghasil Padi Terbesar di Indonesia, Jawa Jawara!

Fenomena El Nino membuat sejumlah wilayah penghasil padi terbesar di Indonesia mengalami kegagalan panen.

Tapi berbeda dengan Sumatera Barat, hingga Juli 2023 kemarin, wilayah tersebut masih menikmati guyuran hujan sehingga pasokan air untuk lahan pertanian tercukupi.

Sayang, guyuran hujan tidak selalu membawa berkah. 

Jumat, 23 September 2023 kemarin, 430 hektare lahan pertanian di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengalami banjir hingga ketinggian air mencapai 50-150 cm.

Tidak hanya di satu lokasi, sejumlah wilayah lain seperti Kecamatan Boko Balingka dan Kecamatan Ranah Batahan juga mengalami kebanjiran hingga ketinggian air mencapai 50 cm.

Dampak dari banjir ini membuat sejumlah lahan padi di Sumatra Barat mengalami kegagalan panen.

Lantas, darimana Indonesia bisa mendapat stok cadangan beras selama musim kemarau panjang ini?

Berikut adalah 11 daerah penghasil padi terbesar di Indonesia yang diambil dari laporan BPS 2022:

1. Jawa Timur (9.686.760,38 Ton)

Jawa Timur adalah daerah penghasil padi terbesar di Indonesia (Photo: Bappeda)
Jawa Timur adalah daerah penghasil padi terbesar di Indonesia (Photo: Bappeda)

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), Jawa Timur menjadi daerah penghasil padi terbesar sebanyak 9.6 juta ton beras.

Jumlah ini turun sebesar 102.827,29 dari hasil produksi beras tahun 2021. Hal ini disebabkan terjadinya penyusutan lahan padi dari 1.747.481,20 ha menjadi 1.693.211,00 ha di beberapa wilayah seperti Kabupaten Ngawi, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi.

Meski demikian, Jawa Timur masih menjadi daerah penghasil beras terbesar yang menghasilkan hingga 5,6 juta ton gabah kering giling (GKG) di tahun 2022.

2. Jawa Barat (9.620.534,23 Ton)

Lahan Padi di Jawa Barat (Photo: Gatra)
Lahan Padi di Jawa Barat (Photo: Gatra)

Jawa Barat menjadi daerah penghasil beras terbesar kedua dengan total produksi mencapai 9.6 juta ton.

Berbeda dengan Jawa Timur, luas lahan pertanian di Jawa Barat justru meningkat, dari 1.604.109,31 ha menjadi 1.662.404,00 ha.

Hasil produksinya juga tidak terlalu jauh dengan Jawa Timur, yakni sebesar 5,5 juta ton GKG.

Salah satu wilayah yang memproduksi beras terbesar di Jawa Barat adalah Kabupaten Indramayu yang memiliki luas panen sebesar 215,731 ha.

3. Jawa Tengah (9.579.069,09 Ton)

Jawa Tengah (Photo: Pemprov Jawa Tengah)
Jawa Tengah (Photo: Pemprov Jawa Tengah)

Di tahun 2022, Jawa Tengah tercatat memproduksi beras sebanyak 9.5 juta ton yang menghasilkan sekitar 5.5 juta ton GKG.

Namun di tahun 2023, sebagian petani di Jawa Tengah sedang mengalami kendala akibat fenomena El Nino atau musim panas berkepanjangan.

Dampak dari El Nino membuat banyak area lahan pertanian mengalami kekeringan hingga gagal panen.

Bahkan dari salah satu warta yang dipublikasikan, sebanyak dari 3,6 hektar lahan pertanian di Kabupaten Pati, terdapat 2 hektar lahan yang sudah mati karena kekeringan.

4. Sulawesi Selatan (5.341.020,84 Ton)

Sulawesi Selatan, termasuk daerah penghasil padi terbesar di Indonesia (Photo: Pemprov SulSel)
Sulawesi Selatan, termasuk daerah penghasil padi terbesar di Indonesia (Photo: Pemprov SulSel)

Sulawesi Selatan menjadi daerah penghasil padi terbesar keempat dengan jumlah produksi padi mencapai 5,4 juta ton. Dari jumlah tersebut, Sulawesi mampu menghasilkan beras hingga 3 juta ton GKG di tahun 2022.

Dalam 3 tahun terakhir, produktivitas beras di Sulawesi Selatan mengalami kenaikan signifikan, dari tahun 2020 (48,23 ku/ha), 2021 (51,67 ku/ha), dan 2022 (51,64 ku/ha).

Meski saat ini seluruh wilayah di Indonesia tengah mengalami fenomena El Nino, Sulawesi Selatan kerap berupaya mempertahankan produktivitas berasnya dengan menambah 80.619 ha lahan sebagai antisipasi kemungkinan gagal panen.

5. Sumatera Selatan (2.759.342,64 Ton)

Sumatera Selatan (Photo: GenPI.co)
Sumatera Selatan (Photo: GenPI.co)

Berdasarkan data BPS 2022, jumlah produksi beras di Sumatera Selatan mencapai 2.7 juta ton yang menghasilkan beras sebesar 1.5 juta ton GKG.

Meski dilanda musim panas yang berkepanjangan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menegaskan bahwa  SumSel mampu memenuhi kebutuhan cadangan beras hingga 200 ribu ton dalam fenomena El Nino.

Untuk menyanggupi janjinya tersebut, Mentan Syahrul Yasin akan mempersiapkan lahan tetap atau lahan eksisting sekitar 150 ribu hektare.

6. Lampung (2.661.362,81 Ton)

Lampung menjadi salah satu daerah penghasil padi terbesar di Indonesia (Photo: Lampung Post)
Lampung menjadi salah satu daerah penghasil padi terbesar di Indonesia (Photo: Lampung Post)

Lampung mengalami kenaikan jumlah produksi beras menjadi 2.6 juta ton di tahun 2022. 

Tapi sayangnya, akibat fenomena El Nino, Lampung sepertinya akan kesulitan untuk mempertahankan prestasinya karena sebanyak 150 hektare lahan pertanian di Kecamatan Suoh kering dan mendapat serangan dari berbagai hama.

Dampak dari kekeringan air membuat banyak petani mengalami gagal panen dan menanggung kerugian hingga puluhan juta rupiah.

7. Sumatera Utara (2.131.672,38 Ton)

Sumatra Utara (Photo: Parboaboa)
Sumatra Utara (Photo: Parboaboa)

Badan Pusat Statistik melaporkan, luas panen padi di Sumut pada 2022 meningkat dibandingkan dengan tahun 2021. Pada 2021, luas panen padi di Sumatera Utara mencapai 385.405 hektar, sedangkan pada 2022 naik menjadi 423.522,28 hektar.

Meski produktivitas menurun dari 5,2 ton per hektar pada 2021 menjadi 5,032 ton per hektar pada 2022, karena luas panen meningkat, produksi padi dari Sumut meningkat dari sekitar 2 juta ton pada 2021 menjadi 2,131 juta ton pada 2022.

8. Banten (1.776.812,05 Ton)

Padi di Banten (Photo: Kalurahan Sawahan)
Padi di Banten (Photo: Kalurahan Sawahan)

Di tahun 2022, jumlah produksi beras di Banten mencapai 1.7 juta ton padi. Namun jumlah ini diperkirakan turun di tahun 2023 akibat fenomena El Nino.

Sejumlah petani Badui di Kabupaten Lebak, Banten mengatakan bahwa jadwal tanam benih padi tertunda akibat dalam dua bulan terakhir ini tidak ada turun hujan akibat musim panas berkepanjangan.

Padahal, sebagian petani Badui sudah menggarap ladang pertanian untuk ditanami padi huma dan tanaman palawija. Namun mereka terpaksa membiarkan ladang itu terbengkalai dan menanam kencur karena takut gagal panen akibat musim kemarau.

9. Aceh (1.533.138,08 Ton)

Aceh (Photo: Pos Aceh)
Aceh (Photo: Pos Aceh)

Aceh masuk dalam 10 besar penghasil padi terbesar di Indonesia sebanyak 1.5 juta ton. Dari jumlah tersebut, Aceh bisa menghasilkan beras hingga 883 ribu ton GKG di tahun 2022.

Di saat sejumlah wilayah tengah menghadapi masalah musim kemarau, Aceh justru sedang mengalami hama wereng yang menyerang sejumlah lahan pertanian padi di beberapa kecamatan Aceh Besar.

Untuk meminimalisir kegagalan panen, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, SSTP, MM, menginstruksikan untuk melakukan pencegahan secepat mungkin supaya serangan hama wereng tidak semakin meluas.

10. Nusa Tenggara Barat (1.456.922,74 Ton)

Nusa Tenggara Barat (Photo: NTB Satu)
Nusa Tenggara Barat (Photo: NTB Satu)

Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil memproduksi beras hingga 1.4 juta ton di tahun 2022. 

Pada triwulan I 2023, NTB mampu menghasilkan produksi mencapai 629 ribu ton GKG atau peningkatan sekitar 83 ribu ton dibanding periode yang sama di tahun 2022 yang hanya menghasilkan 546 ribu ton GKG.

Sama seperti wilayah lainnya, NTB juga tengah melakukan banyak upaya untuk mengantisipasi dampak negatif El Nino.

Salah satu upaya yang diberikan Mentan Syahrul Yasin Limpo adalah penambahan luas area tanam padi seluas 50 ribu hektare.

11. Sumatera Barat (1.422.873,77 Ton) 

Daerah penghasil padi terbesar, Sumatera Barat (Photo: sumbarkita.id)
Daerah penghasil padi terbesar, Sumatera Barat (Photo: sumbarkita.id)

Sumatera Barat menjadi salah satu daerah penghasil padi terbesar di Indonesia sebanyak 1,4 juta ton.

Di tahun 2023, Dinas Pertanian Kota Padang, Sumatera Barat mengungkapkan bahwa jumlah produksi beras di triwulan I mencapai 20.835 ton dengan luas panen 3.314 hektare.

Beruntungnya, di saat sejumlah wilayah lain tengah menghadapi masalah musim kemarau, Dinas Pertanian Kota Padang, Sumatera Barat menyatakan bahwa hingga saat ini fenomena El Nino belum terasa di wilayahnya.

Sebab, sampai Juli 2023, sejumlah wilayah di Sumatera Barat masih diguyur hujan sehingga kebutuhan air di pertanian masih tercukupi dengan baik.

Tapi sayangnya, Jumat 22 September 2023 kemarin, sejumlah lahan pertanian di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terendam banjir dengan rata-rata ketinggian air mencapai 50-150 cm.

Dampak dari banjir itu membuat sebagian lahan pertanian mengalami gagal panen, 592 rumah terendam, satu masjid dan 1 sekolah terendam banjir.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button