Market

5 Fakta Menarik GOTO, Saham Anjlok hingga PHK Massal Karyawan

GoTo adalah perusahaan Indonesia yang dibentuk melalui merger atau konsolidasi startup terkemuka Gojek dan Tokopedia. Mereka resmi bergabung dan mengumumkannya pada 17 Mei 2021 di Jakarta. 

Setelah merger, valuasi kedua perusahaan tersebut sangat tinggi, mencapai 18 miliar dolar AS. Angka ini setara Rp273,87 triliun, mengacu pada kurs Rp15.215,25 per dolar AS.

Nilai tersebut ditentukan dari hasil putaran pendanaan dari Gojek di tahun 2019 dan Tokopedia di awal tahun 2020.

Namun demikian, di balik kesuksesan GOTO sebagai perusahaan decacorn pertama yang masuk ke pasar modal ASEAN, perusahaan ini semakin menunjukkan penurunan sahamnya.

Direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Hans Patuwo menjelaskan setidaknya ada tiga faktor yang memengaruhi kinerja operasional dan menyebabkan harga saham GoTo terus turun sejak akhir November 2022 lalu. Ketiga faktor tersebut adalah kondisi ekonomi makro, pasar modal dan persaingan. 

Meskipun begitu, di tengah ketidakpastian saat itu, Hans menerima bahwa GoTo tidak kebal. Namun, terus berkembang dan fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Lantas, ada fakta menarik apa saja di balik perusahaan GoTo sekarang?

fakta goto, saham anjlok
Ilustrasi. Foto: Shutterstock

Deretan Fakta Menarik GoTo

1. Kapitalisasi Pasar Saham GoTo Menempati Urutan Ke-4 Terbesar

Harga saham GOTO konsisten hijau sejak debutnya. Saham GOTO berada di puncak pada Rp 416 per saham setelah bergerak antara Rp 372 hingga Rp 416 per saham.

Saham GOTO mengalami kenaikan 13,02% ditutup diangka Rp 382 per saham. Total nilai transaksi mencapai Rp 3,67 triliun dengan volume perdagangan 9,41 miliar saham.

Market cap mencapai Rp 452,43 triliun, terbesar keempat di Indonesia, tepat di di bawah nilai kapitalisasi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM)

2. Harga Saham GoTo Turun Tajam

Saham GoTo telah melemah baru-baru ini. Penurunan harga saham GOTO juga berulang kali terkena Auto Rejection Bawah (ARB). Hal ini seiring dengan berakhirnya masa penguncian atau lock up saham. Berakhirnya masa penguncian membuat investor `lama’ bisa menjual sahamnya.

Harga saham GoTo betah di bawah Rp100 beberapa waktu belakangan ini. Harga tersebut jauh di bawah harga IPO yakni di Rp338.

CEO GoTo, Patrick Cao mengatakan kondisi ekonomi makro menjadi salah satu penyebab turunnya harga saham perusahan. Ada juga faktor lain seperti kondisi pasar modal, persaingan dan kinerja perusahaan.

Dia menjelaskan dengan berakhirnya masa penguncian saham atau lock up pada akhir November lalu, terjadi kenaikan jumlah saham yang beredar.

3. GoTo PHK Massal 1.300 Karyawan

PT GoTo Gojek Tokopedia (GoTo) telah memutus hubungan kerja (PHK) 1.300 orang atau 12 persen dari total karyawannya. Ini bertujuan untuk membuat perusahaan lebih mampu mempertahankan laju pertumbuhannya.

Dalam hal ini, karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja akan menerima paket kompensasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu, perusahaan menawarkan berbagai dukungan keuangan, termasuk bonus bulanan dan pesangon (pemberitahuan pemisahan).

Perusahaan kemudian juga menawarkan bantuan pencarian kerja dan layanan konseling kepada karyawan yang terkena dampak.

Tak hanya itu, karyawan yang terkena dampak juga berhak memiliki laptop yang mereka gunakan saat ini untuk berpartisipasi dalam berbagai program pelatihan dan bergabung dengan direktori alumni GoTo.  

4. GoTo Rombak Komisaris dan Direksi

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mengumumkan telah merombak komisaris dan direkturnya pada Rabu (8/2/2023). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola perusahaan dan mendorong bisnis perusahaan menuju profitabilitas. 

Keempat sosok yang masuk dalam dewan komisaris GoTo adalah:

  • Agus D. W. Martowardojo (Gubernur Bank Indonesia 2013-2018)
  • Patrick Sugito Walujo (Co-founder dan Managing Partner Northstar Group)
  • Marjorie Lao (Direktur Logitech) 
  • Winato Kartono (Founding Partner Provident dengan pengalaman perbankan dan pengelolaan bisnis selama lebih dari 25 tahun)

Tak hanya itu, GoTo juga mengumumkan penambahan tiga presiden ke dalam struktur organisasinya. Posisi baru ini diciptakan untuk memimpin unit dasar On-Demand Services dan Financial Technology.

Direktur utama GoTo, Andre Soelistyo mengatakan penunjukan tiga presiden baru merupakan langkah untuk memfasilitasi integrasi ekosistem yang lebih erat sebagai One GoTo. 

Adapun penambahan tersebut yakni Melissa Siska Juminto sebagai Presiden Unit Bisnis E-Commerce GoTo, Catherine Hindra Sutjahyo sebagai Presiden unit bisnis On-Demand Service GoTo, Hans Patuwo sebagai Presiden unit bisnis Financial Technology.

Perombakan komisaris GoTo tersebut juga sebagai bagian dari pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 2 Maret 2023.

5. Saham GoTo Berpotensi Terjun hingga Rp50

Pengamat Pasar Modal sekaligus Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat mengungkapkan bahwa saham GoTo bisa jatuh lebih jauh ke harga saham Rp 50. Lonjakan transaksi ‘harga obral’ di pasar negosiasi dapat mendorong saham GOTO turun lebih jauh.

Seperti diketahui, sejak dimulainya periode lock up saham 1 Desember 2022, transaksi saham GOTO marak di pasar negosiasi. Hal ini juga sesuai dengan program opsi saham (shares option program) untuk karyawan dan konsultan.

Transaksi penjualan 5,7 miliar saham yang diterbitkan GoTo bahkan mencapai harga rata-rata Rp 2 per saham. Harga yang sangat rendah, jauh di bawah harga normal pasar, justru bisa meningkatkan tekanan jual semakin besar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button