News

7 Dampak Pemburuan Hewan Liar bagi Manusia dan Lingkungan

Seekor macan tutul mati diduga lantaran diburu di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Informasi kematian hewan liar itu akan dialami pihak BBKSDA Jabar.

Ada informasi yang menyebutkan hewan dilindungi itu masuk sawah penduduk dan akhirnya dibunuh. Tetapi ada juga yang mengatakan macan dimatikan pemburu madu lebah, atau dibunuh pemburu babi. 

Mungkin anda suka

Habitat macan tutul di Sukabumi berada hutan di kawasan Cisolok. Namun BBKSDA belum mengetahui asal usul macan tutul yang mati lantaran dibunuh itu.

Pihak BBKSDA mengakui pernah terjadi konflik antara binatang liar dan warga di Cisolok pada tahun 2018-2019. Kondisi itu terjadi diduga akibat berkurangnya makanan di dalam hutan.

Dampak Memburu Binatang Liar

Indonesia memiliki lebih 17 ribu pulau dengan hutan lebat yang dihuni beraneka raga satwa liar. Namun semakin hari hewan liar semakin berkurang, bahkan terancam punah. 

Lantas apa dampak dari perburuan hewan liar? Berikut dampak memburu binatang liar yang dikutip dari berbagai sumber.

1. Hewan Liar Makin Punah

Gajah Afrika, dampak memburu binatang liar
Gajah Afrika (Foto: Istock)

Perburuan adalah penyebab utama beberapa hewan saat ini dianggap punah sementara yang lain dikategorikan sebagai spesies yang terancam punah. 

Sayangnya, hewan-hewan yang masuk dalam kategori hewan langka justru yang paling sering menjadi target perburuan liar dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini karena hewan langka memiliki nilai yang sangat tinggi di pasar hewan ilegal di seluruh dunia.

Gajah Afrika, misalnya, telah diburu dalam jumlah besar dan lebih dari 100.000 dibunuh antara tahun 2014 dan 2017 untuk diambil gadingnya.

Lebih dari seribu badak juga disembelih setiap tahun, untuk diambil culanya. Pada Maret 2020, misalnya, badak putih utara adalah satu-satunya dua badak putih yang tersisa di seluruh dunia. Mereka ditahan di penangkaran di bawah pengawasan 24 jam di Ol Pejeta Conservancy di Kenya.

Harimau juga berada di ambang kepunahan karena perburuan ilegal. Trenggiling Afrika sekarang sama-sama menjadi sasaran pemburu karena trenggiling Asia semakin sulit ditemukan.

Selain disebabkan perburuan liar, fenomena kepunahan hewan ini juga didorong faktor lainnya, seperti penggusuran lahan di habitat hewan tertentu, penebangan liar, pemanasan global, dan juga lamanya proses perkembangbiakan hewan tersebut

2. Hewan Menderita

Sebagian besar hewan membutuhkan ruang untuk menjelajah, berayun dari dahan, dan terbang. Saat ditangkap, hak istimewa seperti itu diambil dan hewan cenderung tidak bertahan hidup di dalam kandang, koper, karung, atau kotak.

Jika mereka bertahan hidup, mereka menderita dalam situasi hidup mereka yang baru dan tidak wajar. 

Ketika manusia merambah tanah mereka, hewan cenderung juga hidup di habitat yang terbatas, sehingga sulit bagi hewan untuk bertahan hidup.

3. Rusaknya Rantai Makanan 

Rantai makanan memiliki peran penting dalam sebuah ekosistem. Rantai makanan sendiri memiliki arti perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan atau hewan untuk mendapatkan energi dan nutrisi dari organisme yang dimakan.

Jika salah satu hewan dalam rantai makanan itu ada yang punah atau berkurang jumlahnya karena perburuan liar, maka otomatis akan mempengaruhi ekosistem alam tersebut. 

Gangguan dalam rantai makanan ini juga akan berdampak pada jenis hewan lainnya, karena mereka tidak mendapatkan makanan mereka sehingga bisa mengancam jumlah hewan lain dalam rantai makanan.

4. Ketidakseimbangan Ekosistem

Perburuan hewan liar, dampak memburu binatang liar
Perburuan Hewan Liar Ganggu Ekosistem di Hutan (Foto: Istock)

Ekosistem dapat berkembang jika ada predator dan mangsa. Sebagian besar, spesies kunci seperti predator puncak memangsa populasi untuk mencegahnya meledak dan melestarikan keanekaragaman secara keseluruhan.

Satwa liar membantu menjaga keseimbangan rantai makanan dan jaring makanan di alam liar. Apabila hewan liar diburu ekosistem terganggu dan dapat menyebabkan kematian lebih banyak lagi hewan dan spesies tumbuhan karena ledakan pertumbuhan spesies lain jenis.

Misalnya, jika tidak ada rusa, rumput akan tumbuh sangat tinggi, tetapi singa dan cheetah akan kelaparan dan mati.

Jika singa dan harimau diambil, kijang akan memakan semua rumput dan hasilnya bisa menjadi penggurunan.

5. Mengganggu Manusia 

Jika perburuan liar terjadi secara terus maka rantai makanan yang ada di alam akan rusak sehingga akan mempengaruhi populasi hewan-hewan yang ada di rantai makanan tersebut.

Contohnya, apabila ular yang ada di sekitar sawah diburu secara terus menerus, maka populasi tikus yang menjadi makanan ular akan semakin bertambah. 

Populasi tikus yang bertambah karena tidak ada yang memangsa ini bisa membawa dampak buruk bagi manusia karena akan merugikan mereka.

Tikus-tikus itu bisa saja memakan hasil panen petani, masuk ke dalam rumah warga, dan mengganggu kenyamanan tempat tinggal manusia.

6. Penyempitan Area Hutan

Efek dari perburuan liar adalah secara tidak langsung berdampak pada berkurangnya kualitas ekosistem di luar hutan. 

Ketika semakin banyak manusia yang melakukan perburuan pada hutan tertentu, akan membuat sebuah ruang yang digunakan untuk transportasi baru. Lama kelamaan area untuk trasportasi semakin luas dan hutan semakin sempit.

7. Penularan Penyakit dari Hewan 

Selain diburu untuk diperjualbelikan, ada beberapa orang yang memburu jenis-jenis hewan tertentu untuk dipelihara demi kepuasan pribadi. Hewan-hewan tersebut diantaranya adalah elang, harimau, singa, ular, dan masih banyak lagi hewan eksotik lainnya.

Kita tidak pernah mengetahui apa yang terjadi pada hewan di alam liar, sehingga hewan liar yang didapatkan dari hasil perburuan liar bisa saja membawa penyakit menular atau bahkan mematikan untuk manusia.

Selain itu, pemburuan hewan liar sering untuk dikonsumsi atau digunakan untuk obat. Padahal banyak hewan yang memiliki penyakit zoonosis yang menular ke manusia. Seperti H5N1 atau flu burung.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button