News

Demonstrasi di Patung Kuda Sempat Ricuh, Polisi Bantah Tangkap Mahasiwa

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin memastikan pihaknya tak menangkap satupun mahasiswa saat penyampaian aspirasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022). Sementara mahasiswa yang membubarkan diri sekitar pukul 17.00 WIB merasa direpresi aparat dan sebanyak tujuh orang menjadi korban.

“Faktanya tidak ada yang dimankan, kami pastikan tidak ada yang diamankan sepanjang jalannya aksi penyampaian pendapat. Karena, saya dengan Pak Dandim, memimpin langsung dalam pengamanan,” kata Komarudin saat ditemui awak media di lokasi.

Komarudin juga menolak jika disebut merepresi mahasiswa yang menggelar aksi. Dia menegaskan, aparat yang dikerahkan ke lapangan bertugas untuk  mengamankan dan melindungi keseluruh elemen aksi yang terlibat.

“Tidak ada (tindakan represif dari aparat) kalau dorong-dorongan itu biasa. Intinya bahwa kewajiban kami adalah mengamankan, memberikan pelayanan dan mengawal jalannya aspirasi yang menurut Undang-undang adalah hak setiap warga negara,” sebutnya.

Semula, demo penolakan harga BBM dari elemen Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berlangsung dengan tensi tinggi. Di tengah massa dan aparat yang terlibat cekcok, Koordinator Pusat BEM SI, Muhammad Yuza Augusti menilai Polisi telah melakukan aksi represif.

Bukan hanya itu, ia menuding tujuh anggota aksi diamankan petugas selama aksi penyampaian pendapat berlangsung. “Kawan-kawan sekalian kami menjadi korban represi, ada tujuh orang yang luka-luka. Yang katanya mahasiswa disebut untuk menyampaikan aspirasi akan diberikan kemanan, nyatanya tidak diberikan pengamanan,” terang Yuza jelang meninggalkan lokasi Patung Kuda.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button