News

Anak Petani Gagal Jadi Polisi Bikin Kapolda Malut Minta Maaf, Polri Siap Bantu

Gagalnya seorang anak petani bernama Sulastri Iwan (23) menjadi polisi wanita (polwan) di Maluku Utara (Malut) meski berhasil melewati semua tes dan masuk jajaran peringkat terbaik menuai sorotan. Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Midi Siswoko pun angkat bicara dan turut meminta maaf atas kegagalan yang dialami Sulastri itu.

“Atas nama institusi Polri, khususnya Polda Malut, kami minta maaf,” kata Midi melalui Kabid Humas Polda Malut, Kombes Pol Michael Irwan Thamsil dikutip Jumat (11/11/2022).

Irwan menjelaskan, evaluasi bakal dilakukan. Sebab, menurut dia, ada kesalahan yang seharusnya diinformasikan saat awal tes digelar. Kesalahan itu terletak pada operator yang keliru memasukkan data.

Operator tersebut, kata Iwan menambahkan, sudah diperiksa.

“Mereka sudah diperiksa Propam,” ujar Irwan.

Curahan Hati Sulastri Iwan

Sebelumnya, curahan hati calon siswa polisi wanita bernama Sulastri Iwan jadi sorotan di dunia maya. Pasalnya, ia dinyatakan gagal oleh Polda Malut. Sulastri kaget dan kecewa karena dirinya dinyatakan gugur. Padahal, ia telah melewati semua ujian tes masuk dan masuk jajaran peringkat terbaik.

Sulastri yang hanya anak seorang petani ini, tak bisa berbuat banyak selain mengelus dada dan meratapi hasil tesnya yang dianggap tak adil.

Sulastri diketahui merupakan perwakilan dari Polres Kepulauan Sula dengan peringkat ketiga yang akan mengikuti pendidikan Gelombang II pada tahun 2022. Namun ia digugurkan oleh pihak Polda Malut, meski sebelumya sudah dinyatakan lolos seleksi sebagai polwan.

Sulastri semakin kecewa, setelah tahu calon siswa yang menggantikannya berada satu peringkat di bawahnya. Calon siswa itu disebut keponakan perwira polisi berpangkat AKBP.

Cerita sedih Sulastri ini akhirnya sampai ke Mabes Polri. Korps Bhayangkara itu berjanji akan membantu dengan menindaklanjuti kebenaran cerita Sulastri itu.

“Kami telah mendapatkan laporan bahwa calon siswa bintara Polri di Maluku Utara bernama Sulastri Irwan yang lulus peringkat ketiga dan diduga ditukarkan pihak panitia dengan peserta peringkat keempat, dengan surat undangan yang disampaikan bukan undangan fisik melainkan undangan elektronik yang dikirimkan melalui WhatsApp,” kata Kepala Biro Jianstra SSDM Polri Brigjen Pol Sandi Nugroho dalam keterangannya, Rabu (9/11/2022) seperti dikutip Antara.

“Data itu nanti akan kita masukkan ke pimpinan dan menunggu sikap pimpinan untuk mengambil keputusan. Tidak menutup kemungkinan akan kembali diterima untuk menjalankan pendidikan sebagai anggota Polri dan sangat terbuka, Insya Allah masih ada harapan,” ujarnya menambahkan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button