News

Anwar Abbas soal PP Muhammadiyah Perlu Tokoh Darah Segar: Sudah Pasti akan Terjadi

Senin, 31 Okt 2022 – 06:15 WIB

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas (Foto: Antara)

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas (Foto: MUI)

Pimpinan pusat Muhammadiyah ke depan disebut perlu diisi figur-figur ‘berdarah segar’. Menurut Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas hal ini sudah pasti akan terjadi melihat dari kepemimpinan PP saat ini yang memiliki kekosongan pengurus.

“Sebab ada 3 orang dari pengurusnya sudah meninggal dunia tanpa ada penggantian yaitu Yunahar Ilyas, Bahtiar Effendy dan Suyatno,” kata Buya Anwar sapaanya dalam keterangannya kepada inilah.com, Senin (31/10/2022).

Oleh karena itu, Menurut Buya Anwar yang sangat penting dipikirkan oleh peserta Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiah nanti akan bersidang adalah tentang apa yang harus dikerjakan oleh Muhammadiyah untuk masa lima tahun kedepan. Baik pada skala nasional maupun global yang menurutnya akan semakin berat, krusial, dan menantang dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Karena adanya perubahan dalam konstelasi politik dunia serta akan terjadinya pergeseran pusat peradaban dan kemajuan dari barat ke asia timur dan selatan di mana Indonesia ada disitu,” katanya.

“Oleh karena itu kalau hal- hal ini tidak diantisipasi oleh Muhammadiyah maka tentu tidak mustahil Muhammadiyah akan tergilas,” tambahnya.

Wakil Ketua Umum MUI ini juga mengingatkan, Persyarikatan menghadapi banyak tantangan yang kian berat hingga adanya ancaman ekonomi dunia diyakini akan mengalami resesi tahun depan.

“Mengingat beratnya masalah apalagi dalam tahun 2023 diperkirakan dunia akan dilanda resesi sehingga negeri ini tentu saja akan sulit melepaskan diri dari dampaknya karena ekonomi kita dan juga negara-negara lain telah terintegrasi sedemikian rupa ke dalam ekonomi dunia sehingga bila di suatu negara ada masalah maka dia dengan sendirinya juga akan berpengaruh kepada negara lain termasuk negara kita Indonesia,” katanya.

Buya Anwar berharap dengan mereka yang nantinya mengisi struktural PP Muhammadiyah pun diharapkan merupakan figur-figur yang kompeten, berintegritas, tegas berpendirian, serta luas dan luwes dalam pergaulan. Organisasi nantinya akan bisa didorong untuk bisa berputar dengan lebih cepat lagi sehingga kemajuan Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi akan bisa diakselerasi.

“Bila hal ini bisa terjadi maka kontribusi Muhammadiyah bagi kemajuan umat, bangsa dan negara dalam berbagai aspek dan dimensinya tentu akan bisa didorong dengan lebih baik dan lebih besar lagi,” ungkapnya.

Pengurus lama legawa

Sebelumnya Prof. Dr. Din Syamsuddin, Tokoh yang pernah menakhodai Muhammadiyah dua periode itu (2005-2015) mengatakan, barangkali sebagian anggota PP Muhammadiyah yang sudah lama berkhidmat perlu legawa dalam memberikan kesempatan berjuang dan beramal kepada figur-figur baru. Di Muhammadiyah kini, tersedia banyak kader yang dipandang mumpuni, dinamis, dan progresif.

“Di Yogyakarta, ada misalnya Prof. Hilman Latif (kini Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama); Dr. Untung Cahyono (dosen UAD yang mantan aktivis Pemuda Muhammadiyah); Dr. Suyuti (Sekretaris Majelis Dikti PP Muhammadiyah yang alumnus Australia); Dr. Abdul Aziz (aktivis Pemuda Muhammadiyah yang alumnus universitas di Beijing),” ucap Din dalam dialog kebangsaan Musyawarah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), baru ini.

Untuk memperkuat barisan fukaha, ada Prof. Syamsul Anwar. Din mengatakan, ketua Majelis Tarjih dan Tajdid tiga periode itu sudah “harus” bersedia dan diyakinkan masuk jajaran PP Muhammadiyah. Kemudian, dari Solo ada Prof. Sofyan Anif. Rektor UMS itu dipandang cocok untuk masuk PP, apalagi sang rektor berhasil menyiapkan Muktamar ke-48 sebagai Ketua Panitia.

Dari Jakarta juga banyak nama yang bisa disebut. Misal, Dr. Imam Addaraqutni, Dr. Ma’mun Murod, Armyn Gultom, dan Izzul Muslimin.

Untuk menambah barisan ulama atau fukaha, maka ketua-ketua pimpinan wilayah Muhammadiyah dapat dipertimbangkan. Mereka yang sangat mumpuni dalam ilmu-ilmu keislaman ini adalah, Dr. Saad Ibrahim, KRT Dr. Tafsir, Prof. Ambo Asse, dan Dr. Saidul Amin.

“Dr. Adi Hidayat Lc., MA, dai terkemuka dengan wawasan ilmu yang sangat luas, yang banyak mendapat dukungan dari daerah-daerah, tentu akan menjadi darah segar mumtaz bagi kemajuan dakwah pencerahan Muhammadiyah,” tambah Din.

Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 bakal berlangsung 18-20 November 2022 di Solo. Presiden Joko Widodo sudah dikonfirmasi hadir dalam pembukaan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Lihat Juga
Close
Back to top button