Ototekno

APJII: 215 Juta Penduduk Indonesia Terkoneksi Internet di 2023

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survei terbaru yang menunjukkan bahwa tingkat penetrasi internet di Indonesia selama tahun 2022-2023 telah meningkat menjadi 78,19 persen, naik dari angka 77,02 persen pada periode sebelumnya.

“Pada tahun ini ada peningkatan menjadi 78,19 persen untuk penetrasi pengguna internet di Indonesia,” kata Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, dalam acara peluncuran survei di Jakarta pada hari Rabu (8/3/2023).

Mungkin anda suka

Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2022-2023, sekitar 215.626.156 jiwa atau 78,19 persen dari total populasi Indonesia 275.773.901 jiwa telah terkoneksi dengan internet.

Peningkatan ini didorong oleh kebutuhan masyarakat yang semakin bergantung pada internet, terutama sejak pandemi COVID-19. Meskipun pemerintah tidak lagi memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), masih banyak perusahaan yang menerapkan sistem kerja dari rumah (Work from Home), sehingga tren bekerja secara daring masih berlanjut.

Berdasarkan kategori provinsi, tingkat penetrasi pengguna internet tertinggi berada di Banten dengan 89,10 persen, diikuti oleh DKI Jakarta dengan 86,96 persen, Jawa Barat dengan 82,73 persen, Kepulauan Bangka Belitung dengan 82,66 persen, dan Jawa Timur dengan 81,26 persen.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa terjadi kenaikan tingkat penetrasi internet bagi laki-laki menjadi 79,32 persen dari total populasi laki-laki dan bagi perempuan menjadi 77,36 persen dari total populasi perempuan di Indonesia. APJII menilai hal ini menunjukkan bahwa kesetaraan gender dalam penggunaan internet semakin baik dan menjadi kebutuhan semua orang, baik laki-laki maupun perempuan.

Survei APJII juga membandingkan penetrasi internet di kategori perkotaan dan pedesaan, di mana tingkat penetrasi internet pada daerah rural mencapai 79,79 persen dari jumlah penduduk, sedangkan di daerah urban mencapai 77,36 persen.

Arif mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei tersebut, pemanfaatan internet semakin merata dan menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia. Ia berharap survei ini dapat mendukung program transformasi digital pemerintah Indonesia untuk mempercepat pemerataan internet dengan menghadirkan regulasi dan program yang komprehensif agar para penyedia internet dapat lebih agresif dalam menyediakan akses internet yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Survei ini dilakukan oleh APJII bekerja sama dengan lembaga survei independen SRA Consulting dengan metode Multi-Stage Random Sampling dan margin of error sebesar 1,14 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada periode 10 Januari hingga 27 Januari 2023 dengan total responden sebanyak 8.510 orang yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button