Sedikitnya tiga kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat hingga kini masih terendam banjir, dan banjir tertinggi yakni di wilayah Kecamatan Muaragembong.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Muchlis mengatakan ketinggian banjir di wilayah Muaragembong masih sekitar 50 sentimeter atau selutut orang dewasa.
“Di sana ada satu titik yang ketinggian muka air masih mencapai lutut orang dewasa. Ini yang menjadi atensi dan fokus prioritas kami,” katanya, Kamis (9/3/2023).
Menurutnya, kawasan Muaragembong berada ujung utara Bekasi yang berbatasan dengan laut. Ditambah lagi dengan tingginya curah hujan yang mengguyur dalam satu pekan terakhir menjadikan wilayah itu menjadi langganan banjir.
“Ada wilayah cekungan yang ditempati warga, ini yang membuat genangan air belum juga surut. Meski penyebabnya juga bukan hanya air hujan, namun banjir rob dari laut dan debit air sungai dari hulu besar,” jelasnya.
Selain Muaragembong, dua kecamatan lain yang masih terendam banjir yakni Kecamatan Cabangbungin dan Pebayuran. Namun banjir yang merendam di wilayah Cabangbungin dan Pebayuran ketinggiannya sekitar 10 sentimeter.
“Semua kecamatan terlewati Kali Ciherang dan Citarum,” tambahnya.
Meski banjir, namun para warga tidak ada yang mengungsi, mereka lebih memilih tinggal di rumahnya masing-masing. Pihak BPBD pun telah mendistribusikan bantuan logistik seperti air bersih dan makanan untuk korban banjir.
Anton Hartono
Beri Komentar (menggunakan Facebook)