Market

Banyak Caleg Pengusaha Incar Senayan, Perusahaannya Masuk Lantai Bursa


Bukan rahasia umum lagi, calon legislatif (caleg) bahkan anggota DPR yang menjadi pengusaha. Tapi mungkin sedikit yang tahu kalau perusahaan mereka sudah melantai ke bursa. 

Dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (5/1/2024), sejumlah perusahaan milik calon pengisi gedung DPR di Senayan, Jakarta, sudah masuk bursa.

Misalnya, PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) milik Sudjatmiko, sahamnya resmi diperdagangkan pada Jumat (5/1/2024). Emiten sektor pekerjaan pondasi, erection, bekisting dan pekerjaan jalan ini, ternyata milik Caleg DPR dari Dapil (daerah pemilihan) Jawa Barat VI, meliputi Kota Bekasi-Kota Depok.

Dalam IPO, ASLI melepas 1,25 miliar saham dengan banderol Rp100 per lembar. Dengan harapan bisa meraup dana segar Rp125 miliar. Sudjatmiko mengatakan, saat ini, perusahaannya sedang menggarap proyek tol di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim).

“Sudah ada kontrak di IKN. Bangun jalan tol dari Balikpapan ke IKN. Itu sudah tahun kemarin. Nilai kontraknya baru Rp30 miliar,” kata Sudjatmiko.

Dia mengaku optimistis mampu meraup pendapatan dari IPO, sesuai target. Artinya, tahun politik tidak membuat roda perekonomian berhenti. Dengan kata lain, investor di pasar modal tetap akan berburu emiten prospektif. “Kami memang fokus di IKN,” ungkap Sudjatmiko.

Sudjatmiko tak sendiri. Ada juga PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) milik Singgih Januratmoko yang menjadi Caleg Golkar dari Dapil Jawa Tengah V. Saat ini, Singgih menjabat anggota DPR periode 2019-2024.

Emiten bidang  peternakan dan rumah potong ayam ini, melantai di BEI pada 30 November 2023. Singgih yang alumni Kedokteran Hewan UGM dan Ketum  Perhimpunan Insan Perunggasan (Pinsar) itu, menggenggam 3,136 miliar saham (78,4 persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada AYAM, setelah IPO.

Saat IPO pada 2023, sebanyak 800 lembar saham AYAM dilepas dengan harga Rp100 per saham. Demi meraup dana cash Rp80 miliar. Pada penutupan perdagangan sesi pertama pada Jumat, (5/1/2024),  saham AYAM dibanderol Rp104 per lembar. 

Selain itu, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) siap melantai di BEI. Emiten tambang nikel ini, milik anggota DPR senior dari PDIP, Herman Herry Adranacus. Disebut senior karena Herman Herry, sapaan akrabnya, sudah 4 periode berkantor di Senayan.

Dalam Pemilu 2024, eks Ketua Komisi III DPR itu, tidak bertarung lagi. Dia digantikan anaknya, Stevano Rizki Adranacus, Caleg DPR dari PDI Perjuangan untuk dapil NTT 2.

Merujuk dokumen IPO, nama entitas induk terakhir dari NICE adalah PT Dwidaya Mega Investama (DMI). Di mana, Stevano adalah pemegang 15 persen saham DMI. Sisanya yang 85 persen milik Herman Herry.

Kalau tak ada aral, tambang bijih nikel yang mulai beroperasi pada 2013 itu, bakal melantai di bursa pada 9 Januari 2024. Akan dilepas sebanyak 1,21 miliar saham biasa, atau sebesar 20 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Saham ini merupakan saham milik pemegang saham lama. Yakni, PT Sungai Mas Minerals sebanyak 608,20 juta saham, dan  PT Inti Mega Ventura sebanyak 608,20 juta saham. Total nilai IPO NICE mencapai Rp532,78 miliar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button