Waketum Partai Demokrat, Benny K Harman mengaku memiliki informasi adanya kekuatan yang tak terlihat (invisible hand) yang berupaya menjegal pencapresan Gubernur DKI Anies Baswedan sekaligus menghambat terbentuknya koalisi baru. Dia menilai, informasi tersebut sejatinya sudah didengar oleh banyak kalangan, bahkan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyentilnya dalam pidato kebangsaan yang disampaikan siang tadi.
“Ya itu tadi ada invisible power yang mengganggu yang tidak ingin ada koalisi di luar yang dikehendaki oleh penguasa. Kan sudah jelas ada kan, makanya kita menyampaikan sinyal itu. Pemerintah, penguasa janganlah menyalahgunakan kekuasaan untuk menghambat munculnya koalisi baru,” terang Benny, pada sela-sela kegiatan Rapimnas Demokrat, di JCC.
Benny juga menyinggung bahwa invisible power yang dimaksud adalah posisi dominan yang ada di pemerintah saat ini yang bertujuan ingin melanggengkan kekuasaan dengan cara yang tidak adil. Namun dia enggan membeberkannya lebih lanjut siapa sosok yang dimaksud.
“Jangan menganggu, ingin melanggengkan kekuasaan dengan cara tidak fair, unfairness. Demokrasi itu kan persaingan sehat jadi tidak boleh memakai cara mematikan persaingan,” katanya.
Tidak hanya itu, Benny juga menyebut lebih jelas jika invisible power ini akan berusaha untuk menghambat munculnya calon potensial dan pengusungan tokoh baru oleh Partai Demokrat nantinya dalam Pilpres 2024 mendatang. “Tidak boleh menggunakan posisi kekuasaan, posisi dominan, dalam kekuasaan untuk mematikan persaingan, untuk mematikan munculnya calon potensial, dan menghambat munculnya persekutuan politik baru untuk mengusung tokoh-tokoh baru dalam kontestasi,” jelas Benny
Beri Komentar (menggunakan Facebook)