Market

Berburu Cuan di 10 Saham untuk ‘Trading’ hingga 18 November 2022

Selasa, 15 Nov 2022 – 04:32 WIB

IHSG Miliki 8 Sentimen Positif, 10 Saham Layak ‘Trading’ Pekan Ini - inilah.com

(Foto: Inilah.com/Ahmad Munjin)

Analis optimistis surplus neraca perdagangan bakal berlanjut dan menjadi salah katalis positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir pekan ini. 10 saham potensial cuan pun disodorkan. Apa saja?

“IHSG pekan ini kami prediksi akan melajutkan penguatan. Ini tertopang tiga sentimen domestik yakni surplus neraca perdagangan Oktober yang diprediksi masih akan berlanjut, keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga acuan dan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika,” kata Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Mino dalam keterangan tertulis kepada Inilah.com di Jakarta, Senin (14/11/2022).

Selain itu, sambung dia, IHSG juga tertopang dua sentimen eksternal. Salah satunya, ekspektasi Bank Sentral Amerika The Fed yang akan menurunkan keagresifannya dalam menaikkan suku bunga acuan dan kedua terkait harga komoditas.

Optimisme Surplus Neraca Perdagangan dan Suku Bunga Acuan

Lebih jauh ia menjelaskan, pada Oktober surplus neraca perdagangan diprediksi masih berlanjut. Menurut konsensus Bloomberg, surplus neraca perdagangan diprediksi sebesar US$4,5 miliar. Surplus neraca perdagangan diprediksi akan menjadi sentimen cukup positif bagi IHSG dan rupiah.

“Ini adalah rekor di mana neraca perdagangan kita itu selalu surplus dari awal tahun. Kalaupun turun, angkanya masih cukup besar dan ini akan masih sangat positif. Surplus ini tercatat di net ekspor-impor GDP kita. Kalau semakin gede net-nya atau surplus maka akan positif untuk ekonomi kita,” papar Mino.

Optimisme penguatan IHSG pekan ini juga, kata dia, akan tertopang keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga acuan. Ia menjelaskan setelah kembali dinaikannya suku bunga acuan di AS sebesar 75 bps menjadi 4% diprediksi akan membuat BI dalam pertemuan dua hari, 16-17 November akan kembali menaikan suku bunga acuan.

Menurut konsensus Bloomberg Bank Indonesia diprediksi akan menaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi 5,25%.

Perkembangan Nilai Tukar Rupiah

Potensi pergerakan IHSG yang positif hingga akhir pekan ini juga akan tertopang oleh perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Ia menjelaskan, data inflasi Oktober yang lebih rendah dari ekspektasi dan memberikan sinyal bahwa inflasi di Amerika sudah melewati masa puncaknya.

Kondisi ini diprediksi akan membuat nilai tukar dolar AS teradap mata uang utama lainnya kembali melemah. “Pelemahan tersebut tidak terlepas dari ekspektasi bahwa The Fed akan lebih lunak dalam menaikan suku bunga acuan,” ujarnya.

Itu berkaitan dengan sentimen eksternal di mana Bank Sentral AS diekspektasikan bakal menurunkan keagresifannya dalam menaikkan suku bunga acuan.

“Pada pertemuan yang akan dilaksanakan oleh bank sentral Amerika pada pertengahan Desember nanti, The Fed diprediksikan hanya akan menaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 5,25% setelah dalam empat pertemuan sebelumnya menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps secara berturut-turut,” tuturnya.

Mino menjelaskan, kalau melihat tren rupiah yang menguat, dolar AS yang melemah dan ada ekspektasi The Fed tidak agresif, kemungkinannya bisa jadi di bawah konsensus. “Konsensusnya masih tinggi. Kalau BI menaikkan suku bunga biasanya tujuannya adalah mencegah pelemahan rupiah tapi sekarang rupiahnya berbalik,” ucapnya.

Terkait harga komoditas terutama mineral logam, dia menjelaskan, memiliki sinyal yang cukup baik. “Harga komoditas mineral logam seperti nikel dan timah akan melanjutkan penguatan yang terjadi di pekan sebelumnya. Ini seiring turunnya cadangan di LME,” imbuhnya.

Saham-Saham Pilihan

Didukung optimisme ini, ia pun merekomendasikan beli pada saham-saham berikut ini untuk trading dalam sepekan hingga 18 November 2022. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan support 6.825 dan resistance 7.975;
  2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan support 1.930 dan resistance 2.330;
  3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan support 9.975 dan resistance 10.775;
  4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan support 8.650 dan resistance 9.000
  5. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dengan support 920 dan resistance 980;
  6. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan support 1.630 dan resistance 1.860;
  7. PT Surya Citra Media Tbk (SMA) dengan support 246 dan resistance 280;
  8. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dengan support 4.700 dan resistance 5.100;
  9. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan support 1.960 dan resistance 2.040; dan
  10. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan support 9.575 dan resistance 10.025.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button