“Ya ini kami lagi mengikuti perkembangannya, tapi memang positioning Indonesia itu, yang bapak Presiden (Jokowi) inginkan, kita minimal jadi co-host,” ucap Menpora saat dikonfirmasi, Selasa (17/10/2023).
Pemerintah pun kata Dito terus menjajaki komunikasi dengan negara tetangga seperti Australia dan beberapa negara Asean.
“Jadi bagi negara-negara yang sekarang lagi menjajaki dukungan dari Indonesia saya sudah menyampaikan, bahwa memang posisi Indonesia kami ingin sebagai co-host,” ucap dia.
Dito sendiri tak menjelaskan siapa yang besar kemungkinan akan menjadi tuan rumah utama. Apalagi, Indonesia kata politikus partai Golkar itu, rencananya juga akan menjajaki pembicaraan dengan Arab Saudi.
Semula, Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir mengatakan pihaknya masih berkomunikasi dengan Australia terkait kemungkinan menjadi tuan rumah bersama di Piala Dunia 2034.
Hingga saat ini, Etho mengatakan, belum ada kata sepakat antara kedua belah pihak untuk mengajukan bidding tuan rumah bersama yang jatuh tempo pada 31 Oktober 2023.
“Prosesnya masih panjang ya, dan kita coba yang terbaik tapi kita fokus yang (Piala Dunia) U-17 ini,” ucap Etho.
Eho sendiri menyebutkan, keinginan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 sudah mencuat sejak 2017 silam. Namun, opsi untuk menggandeng Australia sebagai rekanan baru muncul saat Etho menghadiri Kongres FIFA di Rwanda pada Maret 2023.
Kedua belah pihak kata Etho menyambut positif keinginan untuk berkolaborasi sebagai penyelenggara ajak akbar. Hal yang sama juga diutarakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“Bapak Presiden menerima daripada hal ini Bapak Presiden bilang positif, nah Australia pun diskusi positif,” ungkap Etho.
Tercatat, ada dua opsi yang kini menjadi pertimbangan PSSI dan pemerintah untuk menjadi tuan rumah bersama dengan beberapa negara. Pertama, menjadi tuan rumah dengan Australia dan Selandia Baru. Kedua, menjadi tuan tumah bersama dengan Australia, Malaysia dan Singapura
Beri Komentar (menggunakan Facebook)