Market

Caplok Sawah untuk Kawasan Industri Indramayu, Buya Anwar Khawatirkan Krisis Pangan


Pemkab Indramayu, Jawa Barat (Jabar), menyiapkan lahan seluas 14 ribu hektare untuk pembangunan kawasan industri, layak diapresiasi. Tapi, lahan siapa itu? Jangan-jangan lahan untuk pertanian yang menyokong produksi beras nasional.

Ketua PP Muhammadiyah bidang Ekonomi, Buya Anwar Abbas menilai, rencana Pemkab Indramayu membangun kawasan industri, baik-baik saja. Agar investor masuk ke Indonesia, membangun industri yang menyerep tenaga kerja.

Namun, kata Buya Anwar di Jakarta, Senin (18/12/2023), jika rencana pembangunan kawasan industri itu, menggerus lahan pertanian di Kabupaten Indramayu, patut disayangkan. “Di tengah-tengah usaha kita menciptakan ketahanan, kedaulatan  dan kemandirian pangan, rencana tersebut jelas merupakan kabar buruk. Dengan adanya konversi lahan persawahan menjadi kawasan industri, tentu saja berpengaruh terhadap turunnya produksi padi atau beras secara nasional,” kata Buya Anwar.

Untuk itu, kata Wakil Ketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, MUI mengimbau seluruh pihak terkait, baik level kabupaten, provinsi maupun pusat, jangan pernah mengizinkan dan memperbolehkan penggunaan  lahan sawah untuk kepentingan pembangunan kawasan industri.

“Karena sudah jelas-jelas berdampak kepada hilangnya lahan pertanian yang subur. Akibatnya, produksi pangan nasional juga turun. Jika itu yang terjadi maka tidak mustahil, terjadi  ketidakstabilan sosial ekonomi dan politik, karena krisis pangan di masa depan,” ungkapnya.

Pada Jumat (15/12/2023), Bupati Indramayu, Nina Agustina mengatakan bahwa rencana pembangunan kawasan industri di daerah, sudah final. Lahan seluas 14 ribu hektare sudah disiapkan.

Saat ini, kata dia, revisi perundang-undangan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Indramayu, sedang digodog. “Pembahasan revisi RTRW-nya masih terus berlangsung. Mudah-mudahan bisa segera rampung,” kata Nina.

Rencananya, kata Nina, kawasan industri itu tersebar di 6 titik, yakni di Kecamatan Balongan, Tukdana, Krangkeng dan wilayah Barat Indramayu.
Saat ini, sejumlah investor sudah menyatakan minatnya untuk membenamkan modal. “Mereka mulai membangun pabrik besar di beberapa titik dari wilayah Cikamurang serta di wilayah Krangkeng,” kata dia. 
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button