Market

Cegah Banjir di Kota Semarang, Menteri Basuki Blusukan ke Rumah Pompa

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyatakan, Kementerian PUPR terus kendalikan banjir jangka panjang di Kota Semarang.

Hal itu disampaikan Menteri Basuki saat kunjungan rumah pompa Waru, Kandang Kebo, dan Muktiharjo, Kota Semarang.

“Kami akan lebih banyak mengalihkan beban ke KBT (Kanal Banjir Timur), tidak tergantung ke tenggang. Ada Kali Seringin , Muktiharjo, Sungai teneggang kami belokkan ke kiri, masuk ke Waru. Dari Waru tambah pompa, masuk ke KBT,” kata Menteri Basuki, dikutip dari InilahJateng, Jumat (1/12/2023).

Menteri Basuki meyakini, dengan strategi seperti itu, beban Sungai Tenggang maupun Sungai Sringin menjadi berkurang. Saat ini, detail enginering desain (DED) sudah disiapkan dan bisa terealisasi pada 2024.

Dari hasil blusukan ke sejumlah rumah pompa di Kota Semarang, Menteri Basuki menyebut hanya tiga rumah pompa yang beroperasi. Sedangkan 5 rumah pompa mengalami kerusakan. Di mana, 2 pompa di Seringin bocor dan tiga pompa di Tenggang mengalami kerusakan.  “Sekarang akan diperbaiki. Ini kebetulan pabriknya ada di Semarang. Akan selesai pada 5 Desember,” ucap Menteri Basuki.

Sementara ini, pihaknya mengerahkan pompa mobile untuk membantu mempercepat penanganan banjir di ibu kota Jawa Tengah. Ada sembilan pompa mobile atau pompa portabel yang dikerahkan.

Empat ditempatkan di Tengang, dua di Sringin, dan lainnya di beberapa titik. Selain itu, Kota Semarang juga dibantu pompa dari BBWS Solo dan Jakarta yang saat ini ditempatkan di Terboyo.

Menurutnya, permasalahn pompa rusak diakibatkan umur dari pompa, seperti pompa Sringin maupun Tenggang merupakan pengadaan 2018.

“Klasik saja ini, Pekalongan, Tegal, Jakarta, semua main pompa. Memang harus siap saat musim hujan. Sebenarnya sudah siap, begitu kita operasikan ada masalah,” imbuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button