Inersia

Diterpa Isu Bangkrut, Revlon Indonesia Justru Ingin Hidup 90 Tahun Lagi

Baru-baru ini, produsen kosmetik asal Amerika Serikat (AS) Revlon diterpa isi bangkrut. Pasalnya, Revlon mengajukan kebangkrutan ke pengadilan. Hal tersebut karena Revlon memiliki masalah terkait gangguan rantai pasokan yang mendorong biaya bahan baku. Lantas, bagaimana keadaan Revlon Indonesia saat ini?

Deby Trisjani wibisana selaku General Manager Sales and Marketing Revlon Indonesia menjelaskan, situasi di Indonesia sangat berbeda dengan negara lain. Bahkan, Revlon Indonesia ingin hidup 90 tahun lagi. Deby mengaku isu tersebut tidak terkait dengan Revlon Indonesia.

“Kami tetap operasional. Kami tetap ada bagi para pecinta Revlon di Indonesia. Sebenarnya itu sih tidak ada hubungannya dengan Indonesia. Karena kami juga di bawah naungan Tempo Scan Pasific,” tegas Deby menjawab terpaan isu Revlon bangkrut, saat ditemui di acara Revlon kampanyekan RevlonIsMe, Jakarta, Rabu, (6/7/2022).

Masih menurut Deby, untuk di Indonesia pergerakan usaha kosmetik di bawah naungan Revlon Indonesia semua pasokan untuk bahan baku tetap aman dan terkendali.

“Kami masih lancar (usahanya). Ingredients kami masih dari luar. Suplay kami sampai sekarang masih aman,” tambahnya.

Semangat yang terus ditampilkan oleh Revlon sangat terasa. Hal tersebut terbukti pada tahun ini menginjak usia 90 tahun.

“Harapannya sih kita harus selalu ada ya. Jadi Revlon inginnya 90 tahun lagi tetap ada,” kata Deby.

Merayakan eksistensi 90 tahun Revlon di dunia kecantikan, kali ini Revlon mengangkat tema kampanye #RevlonIsMe dan menggelar acara di Mal Kota Kasablanka. Ini sebagai bentuk komitmen untuk menginspirasi perempuan dalam mencitai diri sediri, menghargai kecantikan beragam dan tampil berani melalui make up.

“Jadi lewat acara ini, kami inginnya tetap menginspirasi ya untuk penampilan dan inner beauty-nya,” tambahnya.

Bangkrut Revlon
Dokumentasi Inilah.com

Penjualan produk Revlon di Indonesia tetap lancar

Deby menjelaskan, isu bangkrut tersebut tidak berpengaruh terhadap penjualan produk Revlon di Indonesia. Dia memaparkan, di Indonesia penjualan produk justru mengalami kenaikan terlebih saat sudah bisa menjalankan kegiatan offline setelah 2 tahun pandemi COVID-19.

“Karena tahun ini kita bisa offline, dan penjualan di counter – counter kami mengalami pertumbuhan. Kamiharapannya dengan menggandeng Guardian jadi kami sih mestinya bisa berkembang bersama-sama. Optimis ya, kami perkembangannya cukup baik ya,” ujarnya.

Bangkrut Revlon
Dokumentasi Inilah.com

Dia melihat adanya pergeseran tren yang begitu signifikan. Sebelumnya, produk nail tidak begitu banyak diminati. Namun belakangan, produk nail milik Revlon justru berhasil menjadi nomor satu di industri kecantikan.

“Sekarang justru banyak kategori yang dulunya sulit berkembang sekarang malah tinggi. Seperti nail, saat ini justru berkembang dan menjadi produk nomor satu. Di tahun ini penjualannya luar biasa,” ungkapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button