Hangout

Tersesat di Hutan? Ini 8 Panduan yang Wajib Anda Lakukan

Tersesat di hutan bisa terjadi pada siapa saja. Para pemula maupun para pendaki yang sudah berpengalaman bisa saja tersesat saat berada di hutan. Entah karena salah belok, tersesat pada saat listrik padam, atau saat berada di kegelapan serta secara tidak sengaja Anda terpisah dari grup.

Siapapun yang tersesat di hutan akan merasa sangat mudah untuk kehilangan arah. Oleh karena itu, dibutuhkan keterampilan dan sikap yang tepat agar dapat mencari jalan keluar dan bertahan selama menunggu pertolongan datang. 

Dikutip dari Essential Guide to Winter Recreation oleh Buku AMC melalui outdoors.org, Senin (20/02/2023), berikut tips yang dapat dilakukan saat tersesat di hutan.

Tips Bertahan Saat Tersesat di Hutan

apa yang dilakukan jika tersesat di hutan
Ilustrasi: istockphoto.com

1. Jangan Panik

Panik dan cemas hanya akan membuat Anda merasa lebih buruk dan tidak terkendali. Oleh karena itu, Anda harus berusaha untuk tetap tenang dan berpikir positif agar mudah menemukan jalan keluar.

Dikutip dari buku Essential Guide to Winter Recreation,  berpikir positif dapat membantu Anda melawan stres, berpikir lebih jernih, dan menghasilkan keputusan yang lebih baik dan aman, sehingga meningkatkan peluang Anda untuk segera mendapatkan pertolongan.

Bahkan bila berada dalam cuaca hujan sekalipun, Anda masih dapat bersikap tenang. Pasalnya, Anda bisa memanfaatkan bekas jejak kaki yang telah basah agar bisa digunakan orang lain untuk melacak keberadaan Anda dengan lebih mudah.

Selain itu, pakaian musim dingin seringkali berwarna-warni dan cerah, sehingga memudahkan penyelamat menemukan Anda. Jika Anda merasa tersesat, ada banyak langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu diri Anda sendiri. Berikut adalah panduan yang mudah digunakan untuk menemukannya. 

2. Cari Tempat Berlindung

Anda perlu segera mencari tempat berlindung yang aman dan nyaman agar terhindar dari cuaca panas dan udara dingin di malam hari, serta hewan-hewan buas.

Sebisa mungkin hindari memilih tempat terbuka, lereng gunung, dan lembah. Carilah tempat berlindung yang rimbun dengan pepohonan yang rindang dan kokoh, sehingga angin kencang akan terhalang.

3. Temukan Lokasi Berteduh yang Dekat Sumber Air dan Makanan

Ketika mencari tempat berlindung, pertimbangkan juga untuk memilih lokasi berteduh yang dekat dengan mata air atau sungai. Hal ini mengingat kebutuhan makanan dan minuman bisa kapan saja menipis selama beberapa hari ke depan. Mempunyai persediaan air yang cukup tentu akan menjauhkan Anda dari kemungkinan dehidrasi.

Anda dapat memanfaatkan makanan dan minuman yang berada di sekitar Anda. Tentunya, semuanya berdasarkan prosedur yang tepat dengan memilih makanan minuman yang masih layak dikonsumsi.

4. Beri Tanda Keberadaan Anda

Ketika sudah berada di tempat yang aman, maka tugas Anda selanjutnya adalah memberikan sinyal tempat di mana Anda berada. Berikan sinyal SOS menggunakan peluit yang Anda punya atau melalui kepulan asap yang Anda buat. Tiga tiupan pendek adalah sinyal marabahaya yang universal.

Selain saran di atas, Anda bisa menggantung sebuah pakaian, kain atau tas dan karung yang berwarna cerah di ranting pohon atau tepi pohon. Barang-barang ini memudahkan para pencari menemukan sinyal keberadaan Anda.

5. Mendirikan Tenda

Hari semakin gelap menjelang malam hari. Anda disarankan untuk berhenti dan mencari tempat peristirahatan sambil menunggu matahari terbit esok pagi. Jika Anda tidak memiliki kemampuan navigasi yang memadai, memilih bertahan di satu tempat merupakan pilihan terbaik sambil tetap menunggu bantuan datang. 

Tips ini bisa dilakukan bila memiliki segala perlengkapan yang dibutuhkan ada di dalam ransel yang Anda bawa. Dirikan tenda saat menjelang sore atau malam hari. Hal ini karena kondisi area yang gelap akan menyulitkan Anda melihat medan yang terjal. Oleh karena itu, memilih beristirahat dan mendirikan tenda saat di malam hari adalah pilihan yang tepat.

Namun, jika Anda tak punya perlengkapan untuk mendirikan tenda, manfaatkan lah daun-daun kering di sekitar Anda sebagai alas untuk tidur yang dilapisi dengan jaket di atasnya. Hal ini membantu Anda membangun tempat peristirahatan yang lebih baik dibandingkan duduk mengemper di atas tanah.

6. Gunakan Kompas dan Arah Matahari

Berjalan tanpa tujuan hanya akan membuat Anda semakin tersesat, lelah dan semakin jauh dari kelompok Anda. Jika Anda membawa kompas sebagai bekal perjalanan, maka manfaatkan lah.

Coba ingat kembali bagaimana Anda bisa terpisah dari grup. Ingat kembali jalanan atau lokasi sungai yang sudah dilalui. Setelah memperkirakan segala rute yang sudah dan akan dilalui, Anda tinggal menemukan jalan keluar yang logis melalui petunjuk kompas.

Namun, jika Anda tidak memiliki kompas, Anda bisa melihat arah matahari sebagai alat bantu navigasi. Arah sinar matahari bisa digunakan sebagai acuan untuk menentukan arah perjalanan pulang yang akan dilewati. Ini adalah pedoman yang bisa Anda gunakan untuk mencapai lokasi tujuan dengan aman dan selamat.

7. Ikuti Aliran Mata Air

Jika Anda tidak membawa kompas, Anda dapat menggunakan arah aliran mata air sebagai acuan untuk menuju dataran lebih rendah.

Selain karena lokasi mata air membantu Anda terhindar dari dehidrasi, hal ini juga digunakan sebagai tanda bahwa Anda semakin dekat dengan jalan keluar.

8. Hindari Mendaki Saat Cuaca Panas

Jika Anda sedang mendaki di jalan setapak antara pukul 10 pagi hingga 4 sore saat cuaca panas, segera berhenti dan temukan tempat yang teduh. Tetaplah diam dan tunggu hingga cuaca menjadi dingin. 

Sesuaikan kecepatan pendakian Anda untuk membantu Anda agar tetap dalam kondisi yang prima. Berhenti dan istirahatlah ketika Anda mulai merasa lelah. Jangan menunggu sampai Anda kelelahan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button