News

Beralas Karpet ‘Berselimut’ Api Unggun, Warga Korban Gempa Cianjur Enggan Kembali ke Rumah

Rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung, berubah jadi ancaman. Hunian yang semestinya memberi kehangatan, kini diganti dengan kobaran nyala api unggun.

Api menyala menghangatkan 20 keluarga di Cianjur Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Kelompok warga dari lingkungan RT 3 dan 4 Kampung Panyawian ini terlihat duduk melingkar sembari mengunyah ubi yang bermandikan kobaran api.

Tiada lagi ekspresi semangat menyambut pagi di wajah mereka. Para ibu-ibu berjaket tebal sibuk berusaha menghangatkan anak-anaknya, sambil mengelus kepalanya agar tetap menjemput lelap di pengujung pagi.

Sejumlah warga yang hanya tidur beralaskan karpet di tengah suhu Cianjur di pagi hari yang mencapai 17 derajat celcius itu enggan mengeluhkan rasa dingin. Salah satu warga, Ade Burhan (61) mengatakan ia bersama warga lainnya memboyong bantal dan guling ke tenda darurat. Alasannya, ingin berlindung dari ancaman gempa susulan.

“20 kepala keluarga. Dinding hancur kebanyakan di Kampung Panyawian. Kami dari RT 3 dan RT 4 – RW 2 kumpul di sini takut endeur (gempa) lagi, soalnya di sini seeur murangkalih (banyak anak kecil),” katanya kepada Inilah.com.

Ade mengaku masih ketakutan untuk kembali ke rumah. Sebab, keselamatan menjadi alasan utama mereka merasakan ketidaknyamanan menjemput lelap tidurnya daripada berada di rumah dengan was-was menanti gempa susulan yang tak diperkirakan. “Di sini lebih aman, kalau di rumah takut sama trauma, sudah mending di lapangan ini aja bareng sama (warga) yang lain,” ujarnya.

Lebih lanjut dia bercerita, saat ingin mengambil barang yang diperlukan, ia harus mengumpulkan keberanian untuk menerobos masuk kerumah, mengoyak rasa takutnya.  “Ke rumah takut sebenarnya, tapi mau gimana lagi. Asal ambil barang, langsung pergi lagi. Takut roboh,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button