Kanal

Hibah Rantis Bushmaster, Teruji di Timor Leste, Afghanistan hingga Ukraina

Indonesia mendapatkan hibah 15 unit kendaraan taktis (rantis) Bushmaster Protected Mobility Vehicle (BPMV) dari Pemerintah Australia. Kendaraan canggih yang sama juga pernah dikirim Kawasan Perang Ukraina untuk membantu memperkuat pasukan Volodymyr Zelensky. Apa saja keunggulannya?

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI M Herindra menyatakan bahwa 15 unit Rantis tersebut, rinciannya, 13 tipe truk senilai Rp106 miliar, 1 tipe command Rp8 miliar, 1 tipe ambulance Rp11 miliar, dan peralatan pendukung senilai Rp145 miliar. Total nilai hibah Rantis Bushmaster dari Australia sebesar AU$29.075.441 atau setara Rp291,57 miliar.

Tak hanya itu, garansi dukungan spare part selama enam bulan diberikan kepada Indonesia tanpa perlu mengeluarkan biaya apa pun. Menurutnya, kendaraan taktis hasil hibah dari Australia tersebut dapat dioperasikan dalam kurun waktu 20 tahun ke depan.

“Kemhan dan TNI tidak mengeluarkan biaya apapun dalam penerimaan hibah dari pemerintah Australia untuk PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) TNI,” ujar Wamenhan Herindra, di Komisi I DPR RI, pada Senin (3/3/2023). Bahkan pihak Australia turut menjamin pengiriman Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpahankam) tersebut dari Australia hingga sampai Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

“Pihak Australia juga akan memberikan beberapa pelatihan mulai 22 Mei sampai dengan 7 Juli 2023. Pelatihan yang akan diberikan terkait mengemudi untuk 25 personel TNI, maintenance utk 15 personel TNI, dan bidang communication untuk 10 personel TNI,” tambah Herindra.

Sementara itu, Panglima TNI Yudo Margono menjelaskan bahwa hibah Rantis Bushmaster tersebut akan meningkatkan kesiapan operasional PMPP TNI RI dalam rangka mendukung operasi perdamaian dunia.  “Penerimaan hibah ini dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Australia khususnya dalam bidang pertahanan dan operasi perdamaian,” katanya.

Selain itu, dia menekankan bahwa hibah tersebut dapat mengurangi anggaran negara yang dialokasikan untuk PMPP TNI. “Hibah tersebut dapat mengurangi anggaran dana pemeliharaan dari item yang sama bagi PMPP TNI untuk jangka waktu 3 sampai 5 tahun ke depan, sehingga menghemat anggaran negara yang dialokasikan untuk PMPP TNI,” tambahnya.

Sudah bisa diproduksi PT Pindad

Wamenhan menjelaskan bahwa Rantis Bushmaster adalah kendaraan taktis yang cocok digunakan untuk medan padang pasir dan dapat mengangkut hingga 8 pasukan bersenjata lengkap. Lalu, bagian bawah kendaraan taktis itu didesain menggunakan V hull, untuk meminimalisir efek akibat ledakan ranjau darat (Mine Blasting).

“Kendaraan ini juga memiliki kemampuan anti-blasting dari bahan peledak sampai dengan 10 kg dan anti-balistic terhadap munisi kaliber 7,62 mm, serta dapat dilengkapi dengan peralatan anti-jammer Electronic Counter Measure (ECM),” katanya, di Komisi I DPR RI, Senin (3/3/2023).

Sebenarnya BUMN PT Pindad sudah meluncurkan kendaraan militer bernama Sanca pada 2016 lalu. Kendaraan ini adalah nama lain dari Bushmaster buatan Thales Australia. Varian terbaru dari kendaraan tempur antiranjau model Anoa, Komodo dan Badak ini merupakan hasil kolaborasi PT Pindad dan Thales.

Sanca dapat mendukung operasi militer, didesain untuk melakukan berbagai profil misi. Bahkan, mampu memadukan ledakan tinggi dan perlindungan balistik dengan mobilitas off road luar biasa.

Kendaran rantis jenis ini juga sudah teruji di beberapa medan perang termasuk Ukraina. Australia telah mengirimkan puluhan unit kendaraan lapis baja kepada Ukraina. Hal ini dilakukan sebagai bentuk bantuan kepada Ukraina yang tengah menghadapi invasi Rusia. Bantuan ini merespons permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kepada pemerintah Australia untuk mengirimkan alat perang.

Keandalan Bushmaster teruji dan menjadi salah satu alat utama yang digunakan pasukan untuk mendapatkan kembali wilayah di sekitar Kharkiv. Seorang prajurit berbahasa Inggris sempat mengungkapkan, “Kami berterima kasih kepada orang-orang dan pemerintah Australia karena telah memberikan ini kepada kami. Mereka adalah aset besar bagi kami dalam membebaskan area di sekitar Kharkiv. Bersama-sama kita bekerja menuju kemenangan.”

Bushmaster sendiri menjadi bagian dari beberapa merek MRAP (Mine Resistant Ambush Protected) yang dioperasikan dalam perang di Irak dan Afghanistan. Secara penjualan Bushmaster kini telah mendekati total pesanan 1.000 unit. Selain menjadi ‘tunggangan’ militer Australia, Bushmaster juga digunakan oleh Inggris, Belanda, Jepang, Jamaika, dan Indonesia.

Jauh sebelum namanya kondang di Afghanistan, Bushmaster sejatinya sudah wara wiri di Timor Leste pada tahun 1999. Saat itu Bushmaster digunakan oleh Pasukan Internasional untuk Timor Leste (INTERFET) guna membawa rombongan VIP/VVIP.

Melansir dari situs Army, kendaraan lapis baja Bushmaster dikembangkan dan diproduksi oleh Thales Australia di fasilitas mesin dan manufaktur ADI di Bendigo, Victoria, Australia. Bushmaster dirancang tahan terhadap ledakan dengan dilapisi baja. Bushmaster memiliki berat 12,5 ton dan sanggup menjalankan misi hingga tiga hari penuh tanpa mengisi ulang bahan bakar.

Soal dapur pacunya, Bushmaster menggunakan mesin Caterpillar 3126E. Walau punya berat belasan ton, kendaraan lapis baja ini dapat dipacu hingga kecepatan maksimal 120 km per jam, dengan kapasitas BBM sampai 300 liter, serta mampu mencapai jarak tempuh hingga 800-1000 km.

Rantis Bushmaster tersebut juga memiliki transmisi 6 gigi maju dan 1 gigi mundur, dengan suspensi AxieTech 4000 independent progress, serta konfigurasi 4×4. Sementara itu, untuk daya angkut personel dapat mengangkut sampai 1+9, dengan rintangan vertikal 460 mm, serta lintas genangan 1.200 mm. Spesifikasi lainnya yaitu memiliki power steering shepard power assisted, dengan ban Michelin 395/85 R20 low MPP.

Mengenai dimensi, Bushmaster memiliki panjang body 7,18 meter, mempunyai lebar 1,48 meter, serta tinggi yang mencapai 2,65 meter. Kendaraan lapis baja ini mengusung teknologi flat tyre, sehingga Bushmaster dapat terus bergerak meski bannya kempis setelah dihujani peluru oleh musuh. Selain itu bagian jendelanya juga sudah didesain antipeluru.

Bushmaster mengusung desain body V-shapped Hull untuk melindungi para tentara di dalamnya dari peluru hingga alat peledak lainnya. Sementara itu, sisi miring di bagian bawah kabin diklaim bisa melencengkan ledakan ke berbagai arah, sehingga tidak langsung mengancam Bushmaster dan pasukan di dalamnya.

Tangki bahan bakar dan hidrolik Bushmaster ditempatkan di bagian luar, hal ini agar melindungi pasukan jika suatu saat terjadi kebakaran atau ledakan berskala besar. Kendaraan lapis baja ini juga memiliki tangki bahan bakar darurat sebagai antisipasi jika Bushmaster kehabisan bahan bakar.

Bushmaster memiliki enam varian yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan pertahanan dan kemanusian, yakni mengangkut pasukan perang, ambulans, penyerang langsung, kendaraan mortar, kendaraan teknisi, serta kendaraan komando.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button