News

Prabowo Ingin Kaji Untung-Rugi Indonesia Bergabung ke BRICS

Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto membuka peluang untuk melakukan kajian terkait keikutsertaan Indonesia menjadi anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan).

Menurutnya bila hasil kajian menunjukkan banyak keuntungan yang bakal didapat, maka tidak ada salahnya Indonesia bergabung. “Jadi kita akan lihat, kalau nanti kepentingan ekonomi kita menguntungkan, ya why not kita join BRICS?” kata Prabowo di CSIS, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2023).

Prabowo mengatakan Indonesia tetap dalam posisi non blok, bebas aktif. Keikutsertaan ini bertujuan untuk mendongkrak peluang peningkatan ekonomi, sama halnya keikutsertaan Indonesia di G20 atau kelompok internasional lainnya.

“Kan kita ikut G20, kita juga bagian dari ASEAN, kita sekarang bagian dari APEC itu bukan perkumpulan geopolitik, itu perkumpulan ekonomi,” ucapnya.

Lebih lanjut, Prabowo juga ditanya terkait pandangannya soal pakta pertahanan AUKUS. Prabowo mengatakan, AUKUS adalah hak kedaulatan ketiga negara, Amerika Serikat, Inggris dan Australia sehingga tidak ditanggapinya.

“Saya katakan perjanjian AUKUS adalah keputusan Australia, AS, Inggris, adalah hak kedaulatan, kami tidak mengomentari keputusan hak kedaulatan negara,” katanya.

Diketahui, Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS) Indonesia menggelar acara bertajuk ‘Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri’ pada hari ini, Senin (13/11/2023). Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto jadi pembicaranya.

Banyak hal yang disampaikan Prabowo dalam kesempatan itu, mulai dari rasa kagumnya dan keinginannya meniru kesuksesan China dalam mengentaskan kemiskinan. Hingga memastikan untuk melanjutkan tradisi ‘Good Neighbor Policy’.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button