News

Tak Cuma Indonesia, Ternyata Singapura Juga Tebar BLT

Pemerintah Singapura akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar 500 dolar Singapura atau setara Rp5,4 juta untuk warga kelas menengah ke bawah.

Selain itu, pemerintah juga akan memberikan voucher Community Development Council (CDC) tambahan senilai 100 dolar Singapura atau setara Rp1,08 juta pada Januari 2023.

Mengutip CNA, pemberian BLT ini dilakukan demi membantu warga dalam mengatasi kenaikan inflasi dan biaya hidup.

Adapun warga yang memenuhi syarat penerima BLT adalah berusia 21 tahun ke atas pada 2023. Kemudian, memiliki pendapatan maksimal 100 ribu dolar Singapura. Selain itu, mereka juga tidak boleh memiliki lebih dari satu properti.

Orang dewasa dengan pendapatan kurang dari atau sama dengan 22 ribu akan mendapat BLT sebesar 500 dolar Singapura. Sedangkan, mereka yang memiliki pendapatan senilai 22 ribu hingga 34 ribu dolar Singapura mendapat 400 dolar Singapura atau setara Rp4,32 juta.

Sementara itu, warga yang memiliki pendapatan antara 34 ribu hingga 100 ribu dolar Singapura mendapat BLT senilai 300 dolar Singapura atau setara Rp3,24 juta.

Pembayaran BLT ini akan diberikan pada Desember 2022, bersama dengan Paket Jaminan untuk pembayaran tunai GST yang diumumkan pada Anggaran 2022.

Voucher bantuan ini termasuk subsidi biaya transportasi umum yang sebelumnya mengalami kenaikan.

Tak hanya itu, pemerintah Negeri Singa itu juga akan memberikan bantuan di sektor pendidikan untuk siswa sekolah dengan skema bantuan keuangan.

Inflasi inti Singapura tembus ke level tertinggi dalam 14 tahun terakhir atau sejak 2008 mencapai 5,1 persen pada Agustus 2022. Tercatat inflasi inti Singapura pada 2008 adalah 5,5 persen.

Sementara, realisasi inflasi inti Agustus 2022 tersebut juga meningkat dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang sebesar 4,8 persen. Kenaikan inflasi terjadi di tengah lonjakan harga makanan dan jasa.

Lalu, inflasi Singapura secara keseluruhan tembus 7,5 persen pada Agustus 2022. Angka itu naik dari posisi sebelumnya yang cuma 7 persen.

“Kenaikan inflasi utama sebagian besar mencerminkan inflasi transportasi swasta yang lebih tinggi, di samping kenaikan inflasi inti,” ucap Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI).

MTI mencatat inflasi makanan di Singapura tembus 6,4 persen pada Agustus 2022. Lalu, inflasi akomodasi dan sewa perumahan naik menjadi 4,7 persen, inflasi jasa naik menjadi 3,8 persen, dan transportasi swasta naik menjadi 24,1 persen pada Agustus 2022.

Di sisi lain, inflasi listrik dan gas turun dari 24 persen menjadi 23,9 persen pada Agustus 2022. MTI memproyeksi inflasi inti di Singapura mencapai 5 persen-6 persen sepanjang 2022.

“Kejutan baru terhadap harga komoditas global serta tekanan upah domestik tetap menjadi risiko kenaikan inflasi,” jelas MTI.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button