News

Jangan Cuma Mengimbau, Menteri Nadiem Perlu Atur Penggunaan Gawai Pelajar

Perkembangan teknologi seperti dua sisi koin. Ada positif, tapi ada juga negatifnya. Menteri Pendidikan Nadiem Makarim diminta untuk lebih peka dengan aspek negatif dari perkembangan teknologi, salah satu contoh maraknya judi online.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf khawatir dengan para pelajar di Indonesia. Sebab, banyak pecandu judi online datang dari kalangan siswa sekolah. Ia juga menyoroti tidak adanya aturan teknis terkait gawai yang belakangan ini, di era kepemimpinan Nadiem, begitu lekat dengan para pelajar yang tak jarang gawai ini sering dimanfaatkan untuk media pembelajaran.

“Karena judi online itu dari situ asalnya, kalau bisa jangan ada pelajar memegang gadget selama jam pelajaran,” ujar Dede saat dihubungi Inilah.com, di Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Dede memandang, Nadiem punya tanggung jawab besar dalam hal ini, sebab ia merupakan salah satu penggagas sistem pendidikan secara hybrid, daring dan luring. Sebagai penggagas, tutur Dede, mestinya Nadiem dari jauh hari sudah memprediksi sekaligus mengantisipasi dampak negatif dari perkembangan teknologi yang semakin masif.

Ia meminta Nadiem jangan sekadar beri imbauan, tapi segera membuat aturan teknis terkait ketentuan penggunaan gawai di kalangan pelajar. Ia menambahkan, permasalahan ini harus ditindak tegas. Jika diperlukan harus dikeluarkan peraturan untuk tidak bermain game online selama jam belajar (07.00 WIB-13.00 WIB). “Tegas tanpa tedeng aling aling, (terbitkan) Permendikbud bisa saja,” imbuh Dede.

Tapi ia mengingatkan penerbitan aturan gawai terhadap pelajar akan sia-sia jika tidak diiringi pengawasan yang ketat. Selain itu, ia juga meminta pemerintah, dalam hal ini Kemenkominfo untuk terus memblokir situs-situs judi online. “Hal ini (judi online) tidak hanya terjadi pada siswa, tetapi merusak seluruh kalangan umur, pemerintah harus terus blokir situs-situs judi,” tegas dia.

Sebelumnya tersebar video imbauan dari Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, menanggapi maraknya judi online di kalangan pelajar. Nadiem mengimbau para pelajar untuk cerdas dalam mengunakan gawai.

“Kita akan merasakan dampak positif dari perkembangan teknologi jika digunakan untuk hal yang baik. Sayangnya sering kali kita melihat dan mendengar pemanfaatan teknologi yang salah, misalnya judi online,” tutur dia dalam video, dikutip Jumat (17/11/2023).

Ia mengajak para pelajar untuk terlibat dalam gerakan ‘Stop Judi Online’ seraya menekankan untuk memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai sarana belajar dan berkarya.

“Meski judi online kelihatan seru, tapi sangat merugikan dan bersifat jangka panjang. Karena ketagihan judi online jadi tidak fokus belajar. padahal masa sekolah adalah tahapan persiapan untuk masa depan, selain itu, ada juga ancaman hukum bagi yang terlibat judi online,” ucap dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button