Market

Jelang Debat Cawapres, Pakar Beberkan Sejumlah Poin Penting yang Harus Dikulik


Jelang debat calon wakil presiden (cawapres)  di JCC, Jakarta, Minggu (21/1/2024), pengamat kebijakan publik,, Agus Pambagio menyarankan para cawapres mengulik sejumlah hal yang menjadi tema debat putaran IV Pilpres ini.

Debat kali ini, bertema sumber daya alam (SDA), Agus mengatakan, saat ini, mudah sekali bagi pemerintah untuk membabat hutan. Mencipkatan kerusakan lingkungan. “Hutan dibabat mau (untuk) food estate kek, mau tambang kek, mau (yang lain), demi APBN. Itu kan SDA (yang diambil),” kata Agus saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Jumat (19/1/2024).

Dia pun mengkritisi program hilirisasi nikel yang dicanagkan Presiden Jokowi, berbuah banyak kerusakan lingkungan. “Kita sekarang sedang mengaduk-aduk SDA di Indonesia Timur dengan nikel itu yang katanya menyelamatkan Indonesia, ya di mana,” kata dia.

Menurut Agus, program hilirisasi nikel dari pemerintah saat ini, belum sampai ke ujung. Dengan kata lain, proses pengolahan nikel mentah lewat smelter di Indonesia, hanya menghasilkan feronikel, belum sampai stainless steel. Sedangkan pembuat stainless steel terbesar saat inii adalah China.

“China punyakah ore nikel (bahan baku stainless steel)? Ada, tapi dia impor saja, wong murah. Kan supaya dia bisa simpan SDA nikelnya. Karena dia memroduksi stainless steel terbesar di dunia,” terangnya.

“Nah kita mau jualnya sampai di mana? Ya kan kita tidak punya, suruh China. China itu kita bikin pabrik nikel smelter, itu smelter bekas dari China yang di China itu sudah polusi sekali,” lanjutnya.

Dalam konteksi hilirisasi nikel, kata Agus, justru China yang paling diuntungkan. Sementara Indonesia justru malah bergelimang utang. “Nah itu strateginya gimana, belum dengar saya itu. Terus soal pajak karbon, memang masih ditahan oleh Bu menteri (Sri Mulyani) supaya orang tidak berebut tidak karu-karuan. Masih ditata, belum dilepas,” jelasnya.

Untuk tema lingkungan hidup, kata Agus, para cawapres harus punya solusi terkait penebangan hutan (deforestasi). “Negara yang hidupnya dari SDA, apalagi lalu dikorupsi itu akan menjadi bangsa yang sangat melarat dan terbelakang ke depannya. Kita mau mencapai Indonesia emas, itu sih cuma jargon saja,” tegas Agus.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button