Pemerintah Republik Indonesia, melalui Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, telah menyambut baik penambahan fasilitas 65 mobil golf yang dirancang untuk meningkatkan mobilitas jemaah haji Indonesia selama puncak ibadah haji. Alat transportasi ini sangat penting, terutama bagi jemaah lanjut usia, dan mereka yang membutuhkan bantuan untuk bergerak dari Mina ke Jamarat, atau jika mereka tersesat selama di Arafah.
“Mobil golf sejumlah 65 ini bisa mengantar jemaah kita saat akan melempar jumrah, dari Mina menuju Jamarat. Tentu tidak sampai pas di Jamarat, tetapi setidaknya di titik terdekatnya,” kata Yaqut Cholil Qoumas, mengutip laman resmi Kemenag, Kamis (23/6/2023).
Amirul Haj, seperti yang Yaqut Cholil Qoumas dikenal, juga melakukan peninjauan berbagai fasilitas di Mina pada Rabu, 21 Juni 2023, bersama Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, dan petinggi Mashariq, perusahaan penyedia fasilitas di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
“Mobil golf ini mempermudah petugas haji berpatroli,” kata Yaqut. “Patroli itu semacam kontrol kita, terkait mungkin ada jemaah yang perlu pertolongan, misal tercecer dari rombongannya. Terima kasih, Mashariq, sudah menyediakan mobil golf, jumlahnya 65,” tambahnya.
Menurut Yaqut, setiap mobil golf yang dapat menampung enam orang juga bisa digunakan untuk evakuasi jemaah di Arafah, dan mengantar jemaah dari Mina menuju Jamarat. “Jadi, penggunaan mobil golf bisa untuk evakuasi jemaah tercecer, dan mengantar hingga titik terdekat di Jamarat, terutama untuk jemaah lansia,” tutur Yaqut. “Saya kira peningkatan-peningkatan yang diusahakan Mashariq dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi layak diapresiasi,” lanjutnya.
Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Arsad Hidayat, juga mengakui bahwa keberadaan mobil golf sangat membantu, terutama bagi mereka yang tinggal di area perluasan Mina, yaitu Mina Jadid. Arsad berpendapat bahwa meski jumlah 65 mobil golf ini mungkin terlihat sedikit dibandingkan dengan jumlah jemaah yang lebih dari 200.000, sebagai awal dari inovasi baru, jumlah ini sudah cukup baik.
Yang penting, lanjut Arsad, adalah bagaimana ke-65 mobil golf ini benar-benar dapat memberikan manfaat bagi jemaah. “Yang penting nilai gunanya. Kita harus jaga, rawat, dan optimalkan fungsinya untuk melayani jemaah. Jangan sampai, misalnya, pada hari-H justru ada kendala dan tidak bisa beroperasi,” ucap Arsad.
Selain mobil golf, Yaqut juga memuji penambahan fasilitas toilet sebanyak 28 unit di setiap maktab. Menurutnya, penambahan ini akan memperpendek antrian jemaah. Dia juga menilai fasilitas dapur, toilet khusus disabilitas, dan klinik kesehatan telah meningkat. “Sudah ada toilet khusus disabilitas, saya kira ini juga perubahan signifikan. Dapur dan klinik kesehatan saya lihat juga lebih luas. Hanya untuk klinik saya minta ditambah pendingin supaya lebih nyaman, dan itu disanggupi Mashariq,” tutur Yaqut.
Berbagai upaya ini menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia dalam memastikan kenyamanan dan keamanan jemaah haji mereka selama puncak ibadah haji. Ini sangat penting, mengingat statistik terkini yang menunjukkan bahwa 113 jemaah haji Indonesia telah meninggal dan 255 lainnya sedang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) hingga Kamis, 22 Juni 2023. Angka tahun ini menempati posisi ketiga data wafat jemaah haji sejak 2015. Kematian tertinggi hingga hari ke-30 terjadi pada tahun 2015, yakni 118 orang. Kemudian, disusul tahun 2017 ada 116 orang dan 2023 sebanyak 113 orang.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)