News

Kasus Covid-19 Meningkat, DPR: Masyarakat Perlu Vaksin dan Masker

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo mendukung pernyataan Presiden Jokowi terkait meningkatnya kasus COVID-19 saat mudik. Jangan panik dan lebai menanggapinya.

“Saya kira saya setuju (dengan) apa yang disampaikan oleh Presiden ya, kita tidak terlalu berlebihan menanggapi kasus kenaikan kasus COVID-19 ini, kita juga tidak boleh panik, tidak boleh takut, karena pada dasarnya kita sudah terbentuk pada kekebalan yang cukup baik,” jelas Rahmad kepada inilah.com, Jakarta, Kamis (20/4/2023).

Meski begitu, ia tetap meminta agar masyarakat meningkatkan kesadaran diri untuk selalu menjalankan protokol kesehatan (prokes), seperti menggunakan masker di ruangan tertutup. “Kemudian tidak ada PPKM justru yang saya kritisi adalah nasihat dan pesan moral yang disampaikan oleh Presiden ketika memberhentikan PPKM. Apa? Yaitu kesadaran dan tingkat kesadaran kita untuk ya prokes terutama di ruang-ruang tertutup gitu ya, yang sangat padat kita bermasker,” terangnya.

“Meskipun tidak ada kewajiban, tapi kesadaran itu perlu. Kemudian orang yang punya gejala flu, pilek ya lebih baik seyogyanya harus menggunakan masker demi kepentingan diri sendiri, dan melindungi orang lain, dan keluarganya,” lanjutnya.

Tak hanya itu, ia juga mengimbau agar masyarakat yang belum mendapatkan vaksin booster pertama dan kedua agar segera melakukannya di fasilitas kesehatan terdekat. “Saya kira orang yang belum divaksin sama sekali, kemudian orang yang belum dibooster itu menjadi rentan, lansia, komorbid itu harus hati-hati,” imbuh dia.

“Ya saya kira momentum Lebaran di saat adanya COVID naik ya kita rayakan dengan penuh suka cita, penuh kegembiraan, tapi kita tidak boleh euforia,” sambung Rahmad.

Dia bilang, pemerintah pusat dan daerah (pemda) semestinya tetap memberi pelayanan vaksin kepada masyarakat, terkait hal ini. “Tentu diimbangi pemerintah pusat dan Pemda menyediakan vaksin di Puskesmas, rumah sakit. Sehingga ketika warga yang berkeinginan untuk melakukan vaksin booster akan lebih baik,” kata Rahmad.

Sebelumnya, kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan di Indonesia. Kasus aktif tercatat 9.776 kasus per Selasa (18/4/2023). Kenaikan tersebut terjadi dalam rentang 12-18 April 2023. Terkait hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan agar masyarakat tetap melakukan vaksinasi.

“Saat ini penyebaran COVID-19 mulai agak meningkat, namun kita tidak perlu menyikapinya secara berlebihan. Dan untuk itu saya mengingatkan kembali pentingnya vaksinasi, baik vaksinasi pertama dan kedua, maupun booster yang pertama dan kedua,” jelas Presiden Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (19/4/2023).

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril menyatakan, masyarakat perlu paham jika pandemi COVID-19, masih ada dan akan ada kemungkinan terjadinya peningkatan pasca Lebaran.

“Hari ini, kasus baru Arcturus (varian Covid-19) menjadi tujuh orang. Semula kan dua ya, dua yang kemarin itu satu ada riwayat perjalanan luar negeri, dari India. Satunya lokal,” terang Syahril di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2023).

Ia menyebutkan, ada 29 negara yang mengalami kenaikan kasus COVID-19 dan diduga kuat akibat varian Arcturus. Khusus Indonesia telah terjadi kenaikan kasus hingga menembus angka 1000 kasus. Namun angka tersebut, belum melebihi ambang batas, yaitu 1/100.000 sesuai yang disyaratkan World Health Organization (WHO).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button