News

Kekeringan, Ribuan Warga di Lereng Gunung Merapi Terpaksa Beli Air Bersih

Kemarau yang sudah berlangsung sejak tiga bulan terakhir ini mengakibatkan ribuan warga di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mengalami krisis air bersih.

Warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi itu terpaksa membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan. Bahkan tak sedikit warga memilih untuk membeli tangki air untuk kebutuhan pribadi selama musim kemarau. Biasanya satu tangki air bersih digunakan satu keluarga untuk dua pekan.

Untuk harga satu tangki air, warga harus merogoh kocek Rp270 ribu sampai Rp350 ribu. Harga tersebut menyesuaikan titik lokasi yang dituju, jika lokasi yang dituju berada di daerah paling atas dihargai Rp350 ribu.

Sedangkan pemerintah setempat juga telah memasok air bersih ke masing-masing RT/RW untuk warga yang terdampak kekeringan, namun bantuan air bersih yang dikirim terbatas.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mencatat wilayah yang terdampak kekeringan tersebar di dua kecamatan yakni Kecamatan Kemalang dan Bayat, dengan jumlah jiwa sebanyak 16.463 orang.

“Dari dua kecamatan ini, Kemalang paling parah,” kata Syahruna, Plt Kepala BPBD Klaten.

Di Kecamatan Kemalang tercatat ada lima desa yang terdampak kekeringan di antaranya Desa Sidorejo, Tegalmulyo, Tlogowatu, Kendalsari, dan Tangkil. Kemudian di Kecamatan Bayat terdapat dua desa yakni Desa Jambakan dan Ngerangan.

Dari kecamatan dan tujuh desa itu memiliki 16.463 jiwa. Adapun hingga saat ini distribusi air bersih yang telah dikirimkan untuk membantu warga terdampak kekeringan sebanyak 216 tangki air.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button