News

Kemendikbudristek Ambil Langkah Penting: Perubahan Iklim Masuk Kurikulum

Kemendikbudristek Ambil Langkah Penting: Perubahan Iklim Masuk Kurikulum

Ilustrasi. Kurikulum Merdeka dan Fokus Baru pada Pendidikan Perubahan Iklim (Foto: Getty Images)

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, menyatakan bahwa salah satu tujuan dari kebijakan Kurikulum Merdeka adalah membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang sadar perubahan iklim. 

“Kemendikbudristek akan fokus pada modal manusia, seperti mengintegrasikan konten perubahan iklim ke dalam Kurikulum Merdeka,” katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (18/9/2023).

Menurut Anindito, perubahan iklim belum sepenuhnya dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, dan kesadaran masyarakat tentang isu ini masih bervariasi. Oleh karena itu, Kemendikbudristek akan memfokuskan upayanya pada integrasi konten perubahan iklim ke dalam Kurikulum Merdeka, termasuk di tingkat pendidikan tinggi dan vokasional.

Rencana selanjutnya mencakup memodifikasi standarisasi bangunan sekolah dan pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, pengelolaan kampus yang ramah lingkungan, dan menargetkan transformasi karbon rendah di kantor Kemendikbudristek. “Peran guru sangat penting dalam memastikan terlaksananya pendidikan perubahan iklim,” tambah Anindito.

Perguruan tinggi juga diharapkan berperan dalam transisi energi dengan mengurangi emisi karbon dioksida. “Ini termasuk peraturan untuk meningkatkan penerapan Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS),” kata Anindito.

Ketua Umum Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), Filda Citra Yusgiantoro, menekankan bahwa modal manusia kompeten adalah kunci sukses transisi energi di Indonesia. Meskipun Indonesia dinilai tertinggal dalam hal kesiapan kebijakan untuk pekerjaan hijau dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya, Filda menyatakan bahwa Indonesia mulai mengakui pentingnya mitigasi perubahan iklim dan transisi ke sumber energi yang lebih bersih.

Kemendikbudristek berkomitmen untuk memasukkan pendidikan perubahan iklim ke dalam Kurikulum Merdeka sebagai bagian dari upaya membentuk SDM yang lebih sadar akan isu-isu lingkungan. Langkah ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan kesadaran masyarakat, tetapi juga mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan keberlanjutan.

Topik

Komentar

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button