News

Kemenkes: Daerah Dengan Polusi Tinggi Tingkatkan Risiko Penyakit Pneumonia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebut warga yang tinggal di kota dengan polusi udara semakin terancam terkena penyakit pernapasan. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Imran Pambudi menjelaskan memang ada kaitan antara polusi dengan tingginya risiko seseorang terkena penyakit infeksi mycoplasma pneumoniae.

Mungkin anda suka

“Saya kira ada hubungannya. Karena memang, kalau kita lihat, di daerah yang tinggi polusinya, itu kondisi paru-paru itu akan semakin sensitif. Dan sensitifitas ini akan memicu penyakit-penyakit yang lain, seperti asma tadi,” ungkap Pambudi dalam dalam jumpa pers secara virtual, Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Masih menurut Pambudi, seseorang penderita asma akan memiliki risiko berkali-kali lipat terkena undefined pneumonia tersebut jika hidup dalam kondisi kualitas udara yang kurang baik.

“Orang yang menderita asma itu juga akan lebih mudah terserang, kalau dia ada asma, kemudian dia terserang penyakit infeksi yang lain, maka gejalanya juga akan semakin berat,” ujarnya.

Pambudi mengatakan, debu dan partikel-partikel lain dalam polusi udara dapat memicu iritasi pada saluran napas, dan mengganggu fungsi pernapasan. 

Selain itu, polusi juga membuat silia atau rambut-rambut halus yang menyaring kotoran dan debu akan mudah rontok.

“Nah, dengan perontokan dari silia-silia ini, maka jalur penampasan tadi itu akan semakin bebas, sehingga kalau ada kuman, adanya bakteri, virus, maupun debu itu akan lebih mudah masuk ke paru, ya,” paparnya.

“Sehingga otomatis bahwa kalau bakteri atau virus itu lebih mudah masuk ke paru, maka dia akan lebih mudah terbit juga. Jadi yang betul, orang yang tinggal di daerah berpolusi, akan lebih mudah terkena infeksi,” lanjutnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button