News

Kenapa Sih Pengendara Fortuner-Pajero Arogan Kalau di Jalan?

Kasus pengendara Fortuner arogan di Senopati, Jakarta Selatan, Minggu (12/2/2023) menambah daftar negatif pengendara yang mengendarai Fortuner di jalan.

Aksi Giorgio Ramadhan (24) yang merusak dan mengancam pengendara mobil Brio di Senopati membuat kesan pengendara Fortuner-Pajero arogan jika berada di jalan.

Sebelum kasus Giorgio, Anggota DPR Ahmad Sahroni pernah mengunggah video di akun @ahmadsahroni88, tentang pengendara Pajero Sport yang ugal-ugalan, memotong lajur mobil Toyota Yaris, hingga akhirnya menampar pengemudi Yaris dan pergi begitu saja.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana, menyebut karakter pengemudilah yang menentukan cara berkendara di jalan.

“Kalau kendaraannya hitam, besar, kuat, CC-nya besar, ya memang bisa jadi media bagi pengemudi-pengemudi yang bermasalah dalam tanda kutip arogan,” kata Sony saat berbincang dengan Inilah.com, Selasa (14/2/2023).

“Nah problemnya adalah, bukan di mobil,” sambungnya.

Sony mendeskripsikan pengemudi arogan adalah orang egois yang tidak mau disamaratakan.”Ketika ada di jalan raya dia tidak mau selevel dengan orang yang lain. Misalnya sama-sama antre, sama-sama macet, gak mau tuh,” ungkapnya.

Minimnya pengetahuan dalam berkendara, digunakan pengemudi sport utility vehicle (SUV) besar macam Pajero-Fortuner mencontoh aparat yang kerap menggunakan mobil-mobil SUV besar sebagai kendaraan dinas untuk melintas di jalanan.

“Kalau aparat itu kan memang mempunyai hak. Nah masyarakat ini ga ngerti, akhirnya melakukan hal yang sama. Karena kurang pengetahuan, akhirnya arogan,” terangnya.

Sony menyarankan, komunitas-komunitas SUV besar gencar melakukan feeding dan edukasi bagaimana berkendara yang baik dan benar di jalanan, untuk meminimalisir tindak arogan pengemudi di jalan.

“Kalau labelingnya pengendara Fortuner-Pajero itu arogan menurut gw gak semua,” tandasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button