News

Keterwakilan Perempuan di Politik Masih Didominasi Aktivis hingga Istri Pejabat

Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Himmatul Aliyah memandang perlunya penguatan regulasi demi meningkatkan keterwakilan perempuan di dunia politik Tanah Air. Sebab, keterwakilan kaum hawa masih didominasi kalangan aktivis dan istri pejabat.

“Jadi perempuan-perempuan yang mungkin banyak berkualitas yang mau masuk dunia politik jadi ngeri duluan,” kata Himmatul dikutip Jumat (4/8/2023).

Dia menjelaskan, tak sedikit pula perempuan yang berkecimpung dalam politik hanya mereka yang memiliki modal memadai. Hal ini, kata Himmatul melanjutkan, seiring praktik politik berbiaya tinggi.

“Indonesia sendiri skornya masih rendah dalam kesetaraan gender, ini adalah skor di dunia dan di ASEAN sendiri skornya memang masih kurang,” ujarnya..

Lebih lanjut, Himmatul turut menyayangkan orang-orang yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya masing-masing tapi peluangnya kecil untuk lolos ke parlemen.

“Misalnya kita ini kan mengambil keputusan biasanya memerlukan ide dan gagasan yang baik, ataupun menyerap aspirasi masyarakat yang baik dengan gagasan dan ide. Namun, ketika di dalam parlemen itu orang-orang terpilih misalnya yang tidak menguasai keilmuannya,” terang Himma.

Oleh karena itu, ia pun mendorong partai politik (parpol) memainkan perannya lebih banyak guna meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen. Pasalnya, kata Himmatul lagi, aturan yang mengharuskan parpol memenuhi syarat 30 persen keterwakilan di parlemen belum tercapai.

“Masih sekitar 21 persen. Karena Indonesia termasuk ke negara yang 110 dari 193 negara yang masih 21 persen keterwakilan perempuan dalam politik,” ujar Himmatul.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button