News

Meikarta Klaim Sudah Bangun Distrik 1 dan 2, Cek Faktanya

Proyek ikonik Lippo Group yakni Meikarta menjadi sorotan berbagai pihak karena bukannya diselesaikan, justru pihak PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) yang juga merupakan anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), sempat menggugat konsumennya.

Siang tadi, Selasa (14/2/2023) rombongan DPR yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad langsung mengecek lokasi untuk mengetahui kebenaran, apakah Meikarta benar-benar ada atau hanya pembohongan publik saja.

Berdasarkan pantauan inilah.com di lokasi, awalnya Dasco disambut oleh CEO PT MSU Indra Azwar dan Presiden Direktur (Presdir) PT LPCK Ketut Budi Wijaya. Sehabis itu, Dasco juga sempat diajak berkeliling dari distrik satu ke distrik dua. Bahkan rombongan DPR juga diperlihatkan miniatur rencana bangunan proyek ini.

sidak meikarta inilah.com

Selain itu, mereka juga diajak melihat secara langsung isi salah satu unit seharga Rp500 juta di distrik dua. Unit ini berisi 2 kamar tidur, 1 ruang makan menyatu dengan ruang tengah, 1 ruang kerja berukuran kecil, dan 1 buah dapur yang dekat dengan pintu masuk. Tak hanya itu, properti yang ada di dalam unit ini juga terlihat sudah full furnished.

Ketut menyebut bahwa pada tahun ini ditargetkan 2.200 unit dapat selesai. Ia juga menyatakan bahwa saat ini unit yang sudah dibangun mencapai 7 blok dan 14 tower.

“Yang sudah dibangun, saat ini kan ada 7 blok ya 14 tower dan sudah diserahkan kurang lebih rata-rata itu adalah 75 persen ya. Ada yang 95 persen, ada yang 80 persen, ada yang 50 persen,” terang Ketut di lokasi proyek Meikarta, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023).

sidak meikarta inilah.com

Namun, saat dirinya ditanya lebih lanjut mengenai berapa unit yang sudah jadi dari target 2.200 tersebut, ia tampak ragu menjawab.

“Sedang dikerjakan. Ini kan terus berlanjut, setiap hari ada yang diserahkan. Jadi bukan diselesaikan semua kemudian baru diserahkan, bukan begitu. Yang selesai langsung serahkan,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa 7 tower sudah berpenghuni di angka 40 persen. “(Kalau harganya) Bervariasi, kan sebagaimana disampaikan ada yang Rp280 juta, ada yang Rp400 juta, ada yang Rp500 juta,” imbuh Ketut.

sidak meikarta inilah.com

Meski begitu, ia menegaskan bahwa untuk unit yang akan diserahterimakan tidak ada perubahan harga sama sekali. Termasuk yang awalnya akan dibeli di distrik tiga kemudian pindah ke kawasan distrik dua.

“Kalau (unit) yang untuk diserahkan tidak ada perubahan harga sama sekali. Yang di distrik dua masih akan dibangun 9 tower. Distrik 3 tidak ada, jadi pindah di distrik 2,” jelasnya.

Di akhir penjelasannya, ia mengaku bahwa proyek ini masih memerlukan sekitar Rp3 triliun, dan hal ini bisa berubah-ubah seiring berjalannya proyek per bulannya.

“Ya secara keseluruhan sebetulnya kurang lebih diperlukan sekitar Rp3 triliun. Setiap proyek ini jalan kan butuh uang,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button