Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan visinya untuk menjadikan temulawak sebagai tanaman herbal yang diakui di seluruh dunia, menyaingi posisi ginseng asal Korea Selatan. Dalam pidatonya di Pameran Inovasi dan Teknologi Nasional 2023 yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Budi memaparkan potensi signifikan temulawak yang melimpah di Indonesia dan manfaatnya yang luas.
Menurut Budi, kerjasama antar kementerian, meliputi Kementerian Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta Kementerian PPN/Bappenas, telah terbentuk untuk merealisasikan visi ini.
“Kita bisa melihat bagaimana Korea Selatan berhasil memposisikan ginseng sebagai simbol kesehatan nasional mereka, dan kita memiliki kesempatan yang sama dengan temulawak,” tutur Budi.
Data dari Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa produksi temulawak di Indonesia telah meningkat secara konsisten selama beberapa tahun terakhir, menandakan potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Lebih lanjut, Budi menekankan perlunya penelitian lebih dalam mengenai khasiat temulawak. “Penelitian ilmiah yang mendukung klaim kesehatan temulawak akan memperkuat posisi tanaman ini di panggung global,” ujar Budi.
Dengan antioksidan yang melimpah, temulawak telah tercatat memiliki manfaat kesehatan yang bervariasi, termasuk anti-inflamasi dan dukungan sistem imun. Namun, penggunaannya di kalangan masyarakat masih terbatas karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan. Untuk itu, Budi mengajak Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk menjadi duta temulawak, meningkatkan kesadaran publik dan mempromosikan manfaatnya lebih luas.
Strategi pemasaran yang komprehensif, termasuk branding dan kerjasama internasional, dipandang sebagai langkah penting berikutnya. “Kita perlu mengkomunikasikan nilai dan keunikan temulawak kepada dunia, sebagaimana Korea Selatan dengan ginseng mereka,” tegas Budi.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)