News

Myanmar di Bawah Junta Militer Jadi Produsen Opium Terbesar Dunia


Myanmar telah menjadi produsen opium terbesar di dunia, melampaui Afghanistan pada 2023, menurut laporan terbaru Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Gejolak politik yang penuh kekerasan di Myanmar selama bertahun-tahun sejak kudeta tahun 2021 telah berkontribusi pada peningkatan barang haram ini.

Penurunan budidaya opium sebesar 95 persen di Afghanistan terjadi setelah larangan narkoba oleh Taliban pada tahun 2022 yangmenyebabkan pergeseran pasokan global ke Myanmar. Ketidakstabilan politik, sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh kudeta tahun 2021 mendorong banyak orang di negara itu bertani opium. Demikian laporan Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) mengatakan pada Selasa lalu.

Petani Myanmar kini memperoleh penghasilan sekitar 75 persen lebih banyak dari pertanian opium, karena harga rata-rata bunga opium telah mencapai sekitar US$355 (sekitar Rp5,5 juta) per kilogram, kata laporan tersebut. Dari 2022 hingga 2023, perkiraan jumlah lahan yang digunakan untuk menanam tanaman ilegal di Myanmar meningkat sebesar 18 persen, dari 40.100 menjadi 47.000 hektar.

“Meskipun area yang ditanami belum kembali ke puncak bersejarah yaitu hampir 58.000 yang ditanami pada tahun 2013, setelah peningkatan selama tiga tahun berturut-turut, budidaya opium di Myanmar semakin berkembang dan menjadi lebih produktif,” kata laporan tersebut.

Daerah budidaya opium paling luas berkembang di wilayah perbatasan Myanmar di negara bagian Shan bagian utara, diikuti oleh negara bagian Chin dan Kachin. Hasil panen meningkat sebesar 16 persen menjadi 22,9 kilogram per hektar karena praktik pertanian yang lebih canggih, tambahnya.

Gejolak politik yang penuh kekerasan di Myanmar turut berkontribusi terhadap peningkatan produksi opium. Perwakilan Regional UNODC Jeremy Douglas mengatakan “gangguan ekonomi, keamanan, dan tata kelola yang terjadi setelah pengambilalihan militer pada Februari 2021 terus mendorong petani di daerah terpencil untuk beralih ke opium untuk mencari nafkah”.

Dia mengatakan bahwa konflik bersenjata di negara bagian Shan, wilayah yang secara tradisional berkembang, dan wilayah perbatasan lainnya “diperkirakan akan mempercepat tren ini”.

‘Konvergensi’ Kegiatan Kriminal

Laporan tersebut mencatat bahwa budidaya opium poppy di Asia Tenggara terkait erat dengan kemiskinan, kurangnya layanan pemerintah, tantangan lingkungan makroekonomi, ketidakstabilan, dan ketidakamanan.

Myanmar Timur Laut adalah bagian dari “Segitiga Emas” yang terkenal, tempat bertemunya perbatasan Myanmar, Laos, dan Thailand. Produksi opium dan heroin secara historis berkembang pesat di sana. Dalam beberapa dekade terakhir, ketika produksi opium di wilayah tersebut menurun, metamfetamin dalam bentuk tablet dan sabu telah menggantikannya.

UNODC mengatakan dalam sebuah pernyataan yang menyertai laporannya bahwa produksi narkoba yang berkembang di kawasan ini “menyebabkan pertumbuhan ekonomi gelap … yang menyatukan tingginya tingkat produksi narkoba sintetis dan konvergensi perdagangan narkoba, pencucian uang dan aktivitas kriminal online termasuk kasino dan operasi penipuan.”

Afghanistan, produsen opium terbesar di dunia selama beberapa tahun mengalami keruntuhan budidaya setelah Taliban – yang mengambil kembali kekuasaan pada tahun 2021 – berjanji untuk mengakhiri produksi obat-obatan terlarang. Tanaman opium menyumbang hampir sepertiga dari total produksi pertanian negara tersebut berdasarkan nilai tahun lalu, namun area yang digunakan untuk tanaman opium menyusut dari 233.000 hektar pada akhir tahun 2022 menjadi 10.800 hektar pada tahun 2023. 

Opium, apiun, atau candu (slang Bahasa Inggris: poppy) adalah getah bahan baku narkotika yang diperoleh dari buah candu (Papaver somniferum L. atau P. paeoniflorum) yang belum matang. Opium merupakan tanaman semusim yang hanya bisa dibudidayakan di pegunungan kawasan subtropis. 

Tinggi tanaman ini hanya sekitar satu meter. Daunnya jorong dengan tepi bergerigi. Bunga opium bertangkai panjang dan keluar dari ujung ranting. Satu tangkai hanya terdiri dari satu bunga dengan kuntum bermahkota putih, ungu, dengan pangkal putih serta merah cerah. Bunga opium sangat indah hingga beberapa spesies Papaver lazim dijadikan tanaman hias. Buah opium berupa bulatan sebesar bola pingpong bewarna hijau.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button