Hangout

Pakar Kesehatan Sebut Pandemi Baru Berasal dari Kelompok Virus dan Bakteri

Peneliti Global Health Security dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyebut ancaman pandemi baru yang diperingatkan oleh World Health Organization (WHO) bisa berasal dari beberapa kelompok virus dan bakteri.

“Jadi kalau bicara penyakit yang nantinya bisa berpotensi jadi pandemi, sebetulnya ada beberapa daftar atau beberapa kandidat,” kata Dicky pada Inilah.com, Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Dalam penjelasannya, Dicky menyebut flu atau influenza menjadi kelompok virus pertama yang memiliki kemungkinan menjadi pandemi baru. Influenza yang memiliki berbagai jenis turunan seperti H1N1 atau yang dikenal dengan flu babi atau H5N1 yang dikenal dengan flu burung dan lainnya.

“Dan strain-nya (varian virus) itu terus bermutasi yang turunannya dan artinya turunan yang ada saat ini bisa seperti leluhurnya yang menyebabkan pandemi,” terang Dicky.

Kelompok kedua ada coronavirus atau yang berasal dari keluarga corona seperti mers, sars hingga COVID-19. Banyaknya turunan kelompok coronavirus yang bisa mencapai ribuan memiliki potensi besar menjadi pandemi berikutnya.

Selanjutnya ada kelompok dari zoonotic disease yaitu virus yang berasal dari hewan lalu bermutasi ke tubuh manusia. Menurut Dicky, selama 20 tahun terakhir ancaman virus zoonosis ini meningkat dikarenakan berkurangnya tempat hidup mereka di alam liar akibat dari pertambahan jumlah penduduk.

“Artinya banyak dari kelompok ini dan nanti juga terus hadir dan seiring waktu karena manusia itu semakin bertambah jumlahnya sehingga membutuhkan lahan lebih besar sehingga alam liar ini selain semakin berkurang, manusia kontak dengan satwa liar semakin dekat,” jelas Dicky.

Lebih lanjut ia menjelaskan mayoritas penyakit zoonotik bisa jadi berpotensi sebagai pandemi dengan ancaman yang lebih mematikan. Seperti yang disebutkan WHO, ebola, nipah, hingga monkeypox menjadi bagian kelompok zoonosis virus yang mengancam kesehatan manusia.

Selain itu, Dicky juga menegaskan bahwa pandemi bukan hanya berasal dari virus, melainkan bakteri dan jamur juga dapat menjadi peluang munculnya pandemi baru. Hal ini dikarenakan penggunaan terapi antibiotik atau antimikosis, yang diketahui sebagai anti jamur, penggunannya dinilai tidak rasional.

Artinya, tambah Dicky, penggunaan jumlah antibiotik, dosisnya atau harinya yang tidak cukup untuk menghalau bakteri atau jamur tersebut. Kejadian tersebut yang akan menyebabkan resistensi obat dimana jamur dan bakteri tersebut tidak dapat dimatikan oleh antibiotik sehingga menjadi ancaman global.

“Nah, kalau itu terjadi maka kita akan menghadapi pandemi baru yaitu dari ancaman bakteri jamu, sama seperti kita antibiotik belum ditemukan tahun 1900-an sebelum kita menemukan antibiotik, pandemi itu diakibatkan oleh bakteri. Itu yang meninggal jutaan dan itu bisa terjadi lagi karena adanya resistensi mikroba,” ungkap Dicky.

WHO Minta Dunia Harus Siap Hadapi Pandemi Baru di Masa Depan

Sebelumnya, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dunia harus bersiap menghadapi pandemi dan ancaman lainnya di masa depan.

Saat menyampaikan laporannya pada sidang ke-76 Majelis Kesehatan Dunia di Jenewa, Swiss pada Senin (22/5/2023) waktu setempat, Tedros mengatakan meskipun COVID-19 tidak lagi menjadi darurat kesehatan global, dunia harus tetap memperkuat respons terhadap penyakit tersebut.

“Berakhirnya COVID-19 sebagai darurat kesehatan global bukanlah akhir COVID-19 sebagai ancaman kesehatan global,” kata Tedros di hadapan negara-negara anggota WHO, dalam situs resmi PBB, Selasa (23/5/2023).

“Ancaman varian lain yang muncul yang menyebabkan gelombang penyakit baru dan kematian tetap ada, dan ancaman patogen lain yang muncul dengan potensi yang lebih mematikan tetap ada,” sambung dia.

Tedros mengatakan, pandemi bukan satu-satunya ancaman yang dihadap umat manusia. Dia menekankan perlu ada mekanisme global yang efektif dalam menangani dan merespons segala jenis keadaan darurat kesehatan.

“Ketika pandemi berikutnya muncul dan ini pasti terjadi kita harus siap menjawabnya secara tegas, kolektif, dan adil,” kata dia.

WHO juga telah mengidentifikasi beberapa penyakit menular yang lebih berbahaya dari COVID-19 dan berpotensi menyebabkan pandemi berikutnya.

Adapun penyakit tersebut di antaranya, ebola, virus Marburg, sindrom pernapasan Timur Tengah, sindrom pernapasan akut yang parah, hingga penyakit yang paling menakutkan atau disebut disease X. Disease X adalah kode WHO untuk penyakit yang disebabkan oleh kuman yang bahkan belum ditemukan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button