News

Pemkot Semarang Bantu Keluarga Miskin Ekstrem, Lansia dan Stunting

Di tengah mahalnya harga barang khususnya bahan pangan, Pemkot Semarang hadir dengan bantuan sosial (bansos). Diharapkan bisa menopang daya beli yang menggerakkan kegiatan ekonomi daerah.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu hadir dalam pembangian bansos bertajuk Semarang Berbagi di Kelurahan Mijen, Kecamatan Mijen, dikutip dari InilahJateng, Sabtu (18/11/2023).

Dalam kesempatan itu, Ita sapaan akrabnya, berharap bansos yang diberikan kepada masyarakat tak mampu, bisa menbantu meringankan beban di saat situasi ekonomi yang kurang baik.

Apalagi saat ini harga beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan, seperti gula, beras, dan lainnya. Bantuan ini, khususnya bagi warga yang masuk dalam kategori miskin ekstrem, lansia, dan keluarga yang anaknya menderita stunting.

Meski demikian, program ini juga menjadi salah satu wujud upaya pemberdayaan perempuan.  

“Tadi memberikan bantuan masyarakat yang membutuhkan dan ada juga pameran kreasi dari ibu-ibu UMKM dan dari PKK maupun organisasi kewanitaaan lainnya. Ini bisa mendorong untuk upaya pemberdayaan perempuan khususnya di Kelurahan Mijen, termasuk di daerah lain,” kata Walkot Ita.

Lebih lanjut, Walkot Ita berpesan agar masyarakat juga ikut menjaga kedaulatan pangan. Di mana, Kelurahan Mijen merupakan salah satu wilayah yang subur untuk tanaman padi dan sayur.

Masyarakat pun diminta untuk melaksanakan kegiatan urban farming, atau melaksanakan kegiatan pertanian dengan memanfaatkan lahan sekitar permukiman. Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi kelangkaan bahan pangan, atau ada kenaikan harga bahan pangan.

“Tapi saya melihat di sini memang harus dimaksimalkan dengan program kedaulatan pangan. Karena di sini banyak sekali lahan persawahan yang subur, tidak sesuai dengan pembicaraan orang bahwa wilayah Kota Semarang kering,” kata Walkot Ita.

Nyatanya, lanjut Walkot Ita, Kota Semarang masih memiliki lahan yang subur.

“Ini mau usia panen, nanti kita pas panen juga akan hadir di sini. Kami ingin menunjukkan bahwa Kota Semarang juga menuju daulat pangan, dengan komiditas pendukung atau penyokong agar tak terjadi inflasi. Program itu kita sudah siapkan, sehingga Kota Semarang bisa menjadi kota mandiri terhadap pangan,” jelasnya.

Ke depan, program Semarang Berbagi ini akan terus dilakukan dengan menargetkan masyarakat yang membutuhkan bantuan.

“Semarang sudah rutin, beberapa kegiatan saya memang tidak bisa hadir. Kemarin di Pedurungan Tengah, dan akan terus menerus kami laksanakan. Karena ini memang ada anggaran kami Pemkot Semarang yang memang untuk bantuan sosial,” tandasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button