Arena

Pendaki 18 Tahun Khansa Syahlaa Menuju Puncak Aconcagua, Bidik Rekor Asia Tenggara


Pendaki muda Indonesia Khansa Syahlaa, berusia 18 tahun, bersiap memasuki babak penting dalam karir pendakiannya dengan rencana pendakian Gunung Aconcagua di Argentina. Gunung Aconcagua, dengan ketinggian mencengangkan 6.962 meter di atas permukaan laut (mdpl), merupakan tantangan besar bagi Khansa. Kesuksesan dalam misi ini akan menobatkannya sebagai wanita termuda dari Asia Tenggara yang berhasil mencapai puncak gunung tersebut.

Khansa dijadwalkan bertolak ke Argentina pada Sabtu, (20/1/2024) sebagai bagian dari program Seven Summits, yang merupakan tujuannya yang keempat. Perjalanan bersejarah ini diawali dengan upacara pelepasan yang dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Dalam pernyataannya, Menteri Dito Ariotedjo menyampaikan dukungan penuh pemerintah terhadap ekspedisi Khansa. 

“Hari ini, kita melepas secara resmi Khansa dan ayahnya, Pak Aulia, untuk pendakian gunung Seven Summits, salah satunya di Argentina. Kita mendukung aktivitas dan ekspedisi Khansa ini,” ujar Dito seperti dikutip situs resmi Kemenpora.

Khansa, dengan penuh semangat, menambahkan bahwa ia akan menjadi perempuan muda dari Asia Tenggara pertama yang mencapai Gunung Aconcagua. Dia mengungkapkan bahwa Aconcagua merupakan gunung tertinggi dan trek terpanjang yang pernah ia daki, memerlukan waktu sekitar 15 hari untuk menyelesaikan pendakian.

Sebagai bagian dari persiapannya, Khansa telah menjalani latihan intensif, termasuk pendakian gunung-gunung di Indonesia seperti Gunung Slamet, Gunung Gede, dan Gunung Argapura. 

“Saya telah berlatih dengan naik gunung di Indonesia, bahkan mencoba mencapai puncak Gunung Argopuro dalam waktu 18 jam, yang biasanya membutuhkan 4-5 hari,” kata Khansa.

Khansa juga menyiapkan logistik, peralatan khusus seperti double boots, dan mempelajari tentang penyakit ketinggian seperti hipoksia. Selain itu, ia telah melakukan latihan lari dan persiapan fisik lainnya untuk menghadapi kondisi ekstrem di Aconcagua, yang diperkirakan memiliki suhu antara minus 15 hingga minus 20 derajat Celsius.

Di Aconcagua, Khansa tidak hanya akan menghadapi tantangan fisik, tetapi juga harus melakukan aklimatisasi yang tepat untuk menyesuaikan tubuhnya dengan ketinggian yang ekstrem. “Prinsip aklimatisasi adalah naik setinggi mungkin dan turun serendah mungkin,” jelasnya. Tingkat keberhasilan pendakian di Aconcagua diperkirakan sekitar 70 persen.

Khansa akan melakukan pendakian ini bersama ayahnya, Aulia Ibnu, dan didampingi oleh pemandu asal Argentina. Hingga saat ini, Khansa telah menaklukkan 89 gunung di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dan luar negeri, membuktikan kemampuannya sebagai salah satu pendaki muda terkemuka di Indonesia.

Ekspedisi Khansa ke Aconcagua ini tidak hanya menandai pencapaian pribadinya yang luar biasa, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi banyak orang, khususnya di Indonesia dan Asia Tenggara.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button