Market

Periode Nataru, Mendag Zulhas: Harga Bapok Stabil, Pasokan Lancar dan Inflasi Terkendali


Pemerintah menjamin pada periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 harga barang kebutuhan pokok (bapok) stabil dan terkendali, serta inflasi sesuai target. Untuk itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait untuk memastikan kelancaran pasokan bapok sehingga perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dapat berjalan dengan khidmat.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah menjamin harga dan pasokan bapok terkendali sehingga inflasi tetap terjaga sesuai target,” ujar Mendag Zulhas.

Menurut menteri yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 menjadi tonggak manis terjaganya stabilitas pasokan dan harga barang kebutuhan pokok sepanjang 2023. Pasalnya, Inflasi secara tahun kalender (berjalan) atau pada November tercatat sebesar 2,19 persen.

“Artinya terkendali dan masih dalam sasaran inflasi 2-4 persen. Sedangkan pada tahun sebelumnya tercatat sebesar 2,86 persen,” lanjutnya.

Kemendag secara periodik terus melakukan pemantauan harga dan pasokan melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP). Berdasarkan hasil pantauan 679 pasar di 503 kabupaten/kota pada Jumat (22/12/2023), secara umum harga bapok dibanding seminggu lalu cenderung stabil.

Komoditas aneka cabai mulai turun sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, dan Sulawesi seiring pasokan yang berangsur meningkat. Secara nasional, harga cabai merah keriting turun menjadi Rp63.700 per kilogram dibanding minggu sebelumnya yang tercatat Rp72.800 per kilogram, cabai merah besar Rp64.600 per kilogram sebelumnya Rp71.900 per kilogram, dan cabai rawit merah Rp89.800 per kilogram sebelumnya Rp97.100 per kilogram.

Sementara harga beberapa komoditas lainnya terpantau stabil. Komoditas tersebut antara lain tepung terigu Rp13.200 per kilogram, daging ayam ras Rp36.200 per kilogram, telur ayam ras Rp29.400 per kilogram, dan bawang putih Rp33.000 per kilogram.

Selain itu, komoditas beras, khususnya beras medium secara nasional stabil dengan harga Rp13.700 per kilogram dan beras premium Rp15.100 per kilogram. Stabilitas harga beras tersebut ditopang program beras SPHP pemerintah dengan capaian realisasi distribusi mencapai lebih dari 1,1 juta ton.

Di sisi lain, harga minyak goreng juga terpantau stabil sepanjang 2023. Stabilitas harga ini ditopang program Domestic Market Obligation (DMO) yang mampu menjaga pasokan minyak goreng dalam negeri.

Menjelang Natal dan Tahun Baru atau dalam tiga bulan terakhir, realisasi program ini telah mendekati 100 persen dengan proporsi MinyaKita terjaga 35 persen. Adapun untuk harga rata-rata nasional minyak goreng curah tercatat Rp14.500per liter, MinyaKita Rp15.100 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp20.600 per liter.

Sedangkan untuk komoditas gula pasir mengalami sedikit fluktuasi jika dibanding bulan sebelumnya sehingga menjadi Rp17.300 per kilogram. Selain itu, harga komoditas bawang merah juga mengalami fluktuasi menjadi Rp35.600 per kilogram. Namun, kenaikan ini menuju kewajaran karena sebelumnya harga bawang merah berada pada level yang sangat rendah.

https://i3.wp.com/c.inilah.com/reborn/2023/12/bapok_stabil_inflasi_terkendali1_5590a0d9ca.jpg?ssl=1
Mendag Zulkifli Hasan saat meninjau harga dan stok barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Bulu, Semarang, Selasa (19/12/2023), sebagai antisipasi pemerintah dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru. [foto: Humas Kemendag]

Mendag Zulhas menambahkan, Kemendag telah melakukan beberapa langkah konkret dalam menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan.

Langkah tersebut yaitu pertama, dengan mengintensifkan pemantauan ketersediaan pasokan dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok pada 679 pasar di 503 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Kedua, mendorong produsen minyak goreng memenuhi kewajiban DMO dengan proporsi MinyaKita sebesar 40 persen. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kecukupan dan stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri pada periode Natal dan Tahun Baru.

Ketiga, Kemendag bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional dan Bulog mengakselerasi pendistribusian beras SPHP dan Gerakan Pangan Murah di berbagai wilayah di Indonesia.

Keempat, Kemendag terus berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional dan Pemerintah Daerah untuk mendorong dilakukannya subsidi ongkos angkut dalam rangka distribusi barang kebutuhan pokok, khususnya komoditas bawang merah dan cabai yang saat ini panennya masih sporadis di sentra tertentu. Untuk komoditas cabai, saat ini mengalami tren penurunan harga di berbagai pasar eceran seiring panen yang mulai berlangsung di sentra produksi.

Kelima, khusus komoditas yang pemenuhannya berasal dari impor, Kemendag memastikan manajemen importasi yang tepat waktu dan tepat jumlah sesuai dengan koordinasi yang dilakukan antarkementerian dan lembaga terkait.

Keenam, Kemendag memastikan kelancaran distribusi selama arus pergerakan lalu lintas Natal dan Tahun Baru dengan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian RI guna memastikan kelancaran distribusi bapok. Selain itu, Kemendag mengintensifkan distribusi melalui program Gerai Maritim untuk wilayah Indonesia Timur.

Ketujuh, Kemendag melakukan pengawasan distribusi barang kebutuhan pokok dgn melibatkan Satuan Tugas Pangan pangan untuk mencegah upaya spekulasi/penimbunan oleh oknum pelaku usaha menjelang dan selama Natal dan Tahun Baru.

“Kata kuncinya adalah kerja sama dan kolaborasi. Dengan bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait, Pemerintah jamin harga dan pasokan bapok terkendali sehingga masyarakat dapat tersenyum,” ujar Mendag Zulhas.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button